4 Cara Teknologi Mempengaruhi Pemilihan Presiden

4 Cara Teknologi Mempengaruhi Pemilihan Presiden

Pemilihan presiden tahun 2016 sudah semakin cepat seiring dengan banyaknya kandidat baru yang ikut bersaing dan memulai kampanye mereka.

Selama dekade terakhir, perbincangan politik telah berpindah dari pendingin air dan meja makan ke telepon pintar dan media sosial. Berikut adalah beberapa dampak teknologi yang secara dramatis mengubah persaingan untuk menjadi presiden dalam waktu singkat:

1. Pengaruh sosial

Twitter dan Facebook telah mengubah cara kandidat berinteraksi dengan konstituennya. Sepuluh tahun yang lalu, kampanyenya sangat berbeda.

Terkait: Dari Startup hingga Gedung Putih: 3 Pelajaran Penting Kampanye untuk Pengusaha

Pikirkan kembali pemilu Bush vs Kerry tahun 2004. Hampir tidak ada media sosial. Facebook baru saja diluncurkan sembilan bulan sebelum pemilu dan hanya tersedia untuk segelintir orang. Twitter pertama kali hadir di internet pada tahun 2006 dan tidak digunakan secara luas oleh masyarakat umum selama beberapa waktu setelah peluncurannya.

Pada pemilu tersebut, para kandidat tidak berbicara langsung kepada publik melalui saluran sosial, dan masyarakat biasa tidak memiliki banyak saluran untuk berbagi dan memperdebatkan pandangan politik mereka. Saat ini, media sosial memberikan para kandidat jalur komunikasi langsung dengan masyarakat Amerika. Ini adalah perubahan positif.

Namun di sisi lain, media sosial adalah sebuah kotak sabun yang tidak terkendali dan demokratis dimana individu dapat menyebarkan opini-opini yang tidak berdasar yang dapat mengubah pandangan masyarakat terhadap seorang kandidat dalam sekejap.

2. Ancaman viralitas

Selama pemilu, kandidat selalu diawasi, namun teknologi baru memungkinkan media untuk mengawasi mereka lebih dekat. Media sosial berjalan secara real time dan dengan beragam saluran, dari Twitter hingga YouTube, kata-kata kandidat diputar ulang, dibedah, dan diputar ulang. Begitu ada sesuatu yang masuk ke web, hal itu akan tetap ada di sana selamanya.

Kandidat sekarang harus hidup dengan asumsi bahwa selalu ada seseorang dengan ponsel pintar, kamera, mikrofon, atau alat perekam lainnya yang merekam tindakan mereka untuk dibagikan kepada dunia. Meskipun pemantauan terus-menerus terhadap aktivitas kandidat menghasilkan transparansi yang lebih besar dalam pemilu, hal ini juga membawa lebih banyak sensasionalisme dan sering kali mengurangi liputan politik menjadi pemberitaan bergaya paparazzi.

Tidak ada yang terlarang. Anggota keluarga kandidat menjadi sasaran di media sosial, dan perkataan serta tindakan mereka diubah menjadi meme untuk dijalani dengan rasa malu.

Terkait: Mengapa dunia usaha harus berpikir dua kali untuk terlibat dalam isu politik

Senator Marco Rubio membuat memenya sendiri ketika dia beristirahat dalam pidatonya di televisi untuk minum segelas air. Coba pikirkan – dia berhenti untuk minum air, dan internet menjadi gila. Setiap kata kecil yang diucapkan kandidat atau tindakan yang mereka lakukan berpotensi menjadi viral.

3. Kampanye yang lebih cerdas

Para kandidat selalu mengandalkan jajak pendapat untuk memberi mereka wawasan tentang posisi mereka di mata masyarakat dan apa yang perlu mereka ubah dalam kampanye mereka.

Dengan munculnya big data dan analisis, para kandidat kini dapat memahami lebih dalam apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil dalam kampanye mereka. Dengan informasi ini, kampanye menjadi lebih efektif dan dapat disesuaikan untuk menggalang suara, dana, atau opini publik yang diperlukan dari wilayah atau konstituen tertentu.

4. Edisi baru

Teknologi sendiri membawa isu-isu baru ke dalam ruang debat yang perlu diketahui, dibicarakan, dan diambil sikap oleh para kandidat. Topik seperti netralitas internet dan keamanan siber penting bagi pemilih, dan para kandidat perlu mendapat informasi mengenai hal ini.

Selain itu, kandidat harus mengikuti perkembangan teknologi atau mereka akan dianggap ketinggalan jaman dan tidak relevan. Misalnya, kandidat yang tidak menggunakan Twitter tidak akan dianggap serius.

Semakin banyak kandidat yang berhubungan dengan teknologi, semakin banyak orang yang akan mereka jangkau. Memahami teknologi dan tren baru kini menjadi bagian penting dalam menjalin hubungan dengan pemilih dan menjalankan kampanye yang sukses.

Bagaimana menurutmu? Bagaimana teknologi akan mempengaruhi pemilihan presiden mendatang? Beri tahu kami di bagian komentar di bawah.

Terkait: Waktu terbaik untuk men-tweet

link sbobet