4 solusi alami disfungsi ereksi
Perawatan eksperimental untuk disfungsi ereksi (DE) sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, mulai dari makanan yang benar-benar eksotis—seperti memakan sirip hiu—hingga berbagai bentuk yoga dan suplemen herbal langka. Saat ini, kebanyakan pria menggunakan pil biru kecil atau salah satu obat penirunya untuk meningkatkan fungsi seksual. Namun, pil seperti ini berfungsi untuk memperbaiki situasi yang ada dan tidak dirancang untuk menghilangkan akar penyebab masalahnya. Meskipun banyak pria menyambut baik kesempatan untuk memulihkan fungsi seksual dengan cara apa pun, penting untuk diingat bahwa DE bukan hanya hilangnya performa di kamar tidur, namun sering kali merupakan tanda dari kondisi kesehatan yang mendasarinya.
DE dapat dikaitkan dengan tekanan mental atau emosional yang mungkin memerlukan jenis pengobatan lain seperti konseling, namun dalam banyak kasus, DE dapat disebabkan oleh aliran darah yang buruk yang dapat dikaitkan dengan diabetes, penyakit jantung, hipertensi, atau sindrom metabolik.
Menguji dan mengobati kondisi ini merupakan langkah penting dalam mengembangkan pilihan pengobatan untuk DE, namun penelitian telah mengungkap beberapa pilihan alami yang dapat digunakan pria untuk mengobati atau bahkan mencegah kondisi tersebut—sesuatu yang juga harus dipertimbangkan oleh pria yang lebih muda.
Berikut 4 pilihan sederhana yang dapat membantu mencegah atau mengobati DE:
1. Makan makanan kaya flavonoid
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam edisi Januari 2016 Jurnal Nutrisi Klinis Amerika menunjukkan bahwa pola makan kaya makanan kaya flavonoid dapat mengurangi risiko DE. Studi ini meninjau data lebih dari 25.000 pria paruh baya dan lebih tua yang berpartisipasi dalam pemeriksaan kesehatan rutin sejak tahun 1986. Para peneliti membandingkan tanggapan mengenai memiliki dan mempertahankan ereksi yang cukup untuk berhubungan intim dengan jumlah makanan kaya flavonoid yang dilaporkan setiap pria. Pria yang makan lebih banyak buah mengalami penurunan risiko DE sebesar 14 persen. Pria yang mengonsumsi buah-buahan kaya flavonoid dalam jumlah besar dan berolahraga secara teratur mengalami penurunan risiko sebesar 21 persen. Makanan seperti blueberry, ceri, blackberry, lobak, buah jeruk, dan anggur merah memberikan profil flavonoid dengan manfaat terbesar.
2. Konsumsi suplemen L-arginin
L-arginine adalah asam amino yang terjadi secara alami di dalam tubuh dan membantu mensintesis protein. Ini juga merupakan prekursor senyawa oksida nitrat (NO). NO sangat penting untuk mencapai dan mempertahankan ereksi, karena membantu mengendurkan pembuluh darah untuk mendukung aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk di penis. Melengkapi arginin bersamaan dengan gaya hidup seimbang dapat memberikan dukungan tambahan bagi pria untuk ereksi yang sehat.
3. Pertahankan berat badan yang sehat
Penambahan berat badan dapat berdampak signifikan pada aliran darah, serta membuat pria berisiko terkena penyakit yang dapat memperburuk DE. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal edisi Januari 2005 Dokter Keluarga Kanada menemukan 30 persen pria yang berpartisipasi dalam program penurunan berat badan dan kehilangan rata-rata 15 persen total berat badannya memulihkan fungsi seksual dibandingkan dengan hanya 5 persen pada kelompok kontrol.
4. Pertimbangkan terapi hormon
Ketidakseimbangan hormon, terutama testosteron rendah, juga dapat berperan dalam DE. Pria secara alami dapat meningkatkan kadar testosteronnya dengan rutin mengikuti latihan beban. Untuk pria lanjut usia yang kadar testosteronnya menurun, terapi hormon adalah pilihan pengobatan yang aman dan efektif.
Pria penderita DE tidak boleh mengabaikan penyakitnya. Faktanya, lebih dari 40 persen pria berusia di atas 40 tahun berjuang melawan DE. Pria yang menderita DE harus berkonsultasi dengan dokter mereka tentang kemungkinan penyebab dan pilihan pengobatan, serta melakukan perubahan gaya hidup untuk mengurangi kejadian tersebut. Remaja putra harus mengambil langkah pencegahan, termasuk mengembangkan kebiasaan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan seimbang dan menjaga berat badan yang sehat, yang dapat mengurangi risiko DE.
Lebih lanjut tentang ini…