4 Strategi PR yang Harus Anda Gunakan Sekarang
Meskipun tahun 2015 mungkin tidak terlihat seperti dunia mobil terbang, jalan-jalan anjing yang dikendalikan dari jarak jauh, dan taman hoverboard yang kembali ke masa depan, Tidak ada argumen bahwa kemajuan teknologi yang pesat telah mengubah secara dramatis cara kita berpikir, berperilaku, dan berkomunikasi. Baik Anda pengguna awal digital atau pencinta tradisi, berikut empat perubahan dalam hubungan masyarakat dan pemasaran yang ingin diterapkan oleh perusahaan Anda saat ini atau di masa depan.
1. Bekerja dengan influencer.
Promosi dari mulut ke mulut, liputan pers, dan dukungan telah lama bergantung pada satu taktik pemasaran yang efektif: kredibilitas pihak ketiga. Tidak peduli siapa target pasar Anda, cara terbaik untuk mendapatkan kredibilitas adalah dengan meminta influencer memberi tahu Anda mengapa mereka menghargai produk atau layanan Anda.
Terkait: Mengapa Anda harus menyertakan influencer media sosial dalam strategi PR Anda
Dengan meningkatnya platform penerbitan mandiri dan jaringan media sosial, merek dapat bermitra dengan individu terhubung yang konten terbitannya membawa pengaruh besar di kalangan pemirsa khusus. Lupakan siaran pers dan slot wawancara yang berharga, influencer biasanya adalah pembuat konten yang bangga ingin berkolaborasi dengan gambar yang berdampak di Instagram, prosa yang bijaksana di Twitter, atau serangkaian video menarik di YouTube. Ketika gaya konten, audiens, dan estetika seorang influencer selaras dan dihormati oleh suatu merek, kolaborasi konten dapat menjadi alat PR dan pemasaran yang sangat kuat untuk perusahaan Anda.
2. Komunikasikan ‘mengapa’ Anda.
Dalam dunia teknologi pengawas saat ini, merek diteliti dengan cermat di setiap titik kontak konsumen. Mulai dari video YouTube yang mengekspos layanan pelanggan yang buruk hingga komentar Twitter yang meremehkan merek karena tidak memenuhi janjinya, perusahaan tidak dapat lagi menyembunyikan inefisiensi. Hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi merek untuk membangun dan menerapkan nilai-nilai inti yang menjadikannya manusiawi dan lebih dapat diterima oleh masyarakat. Itu Studi Konsumen Milenial diterbitkan pada bulan Januari 2015, menunjukkan 58 persen konsumen Gen Y mengharapkan merek mempublikasikan konten secara online sebelum melakukan pembelian dan 43 persen menganggap keaslian lebih penting daripada konten itu sendiri. Luangkan waktu untuk menentukan “alasan di balik” perusahaan Anda dan gabungkan itu ke dalam budaya Anda. Jika tujuan Anda lebih dari sekadar keuntungan, kemungkinan besar Anda akan menarik perhatian publik.
Terkait: Retas PR untuk Anda dimulai dengan 5 alat ini
3. Buat konten, bukan iklan.
Pembelian iklan telah beradaptasi dengan dunia digital. Alat seperti postingan bersponsor dan iklan asli memungkinkan merek membuat konten khusus pengguna yang kaya yang menceritakan kisah yang relevan, bukan promosi atau promosi penjualan yang berulang. Hari-hari yang menjamin pemirsa massal akan slogan-slogan yang menarik semakin berkurang. Konsumen kini mempunyai pilihan mengenai konten apa yang mereka gunakan dan merek perlu memahami apa yang mendorong mereka. Dari serial video responsif hingga kampanye media sosial interaktif, merek harus cerdas dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan konten online mereka.
4. Memberikan eksklusivitas pers tradisional.
Meskipun alat dan lanskapnya mungkin telah berubah, inti dari apa yang memotivasi masyarakat untuk menilai suatu produk, layanan, atau merek belum berubah. Loyalitas merek tetap berasal dari masyarakat yang berkaitan dengan budaya dan nilai suatu merek serta keyakinan bahwa penawarannya memberikan nilai tambah yang besar.
Terkait: 3 Senjata Rahasia PR untuk Membantu Membangun Merek Anda