4 tingkat penyelarasan organisasi
Tenaga kerja yang selaras adalah tenaga kerja yang bahagia dan terlibat. Sayangnya, keselarasan antara organisasi dan karyawannya tidak terjadi secara alami – dibutuhkan perencanaan, kerja keras, dan komunikasi.
Anggaplah penyelarasan sebagai pedoman seluruh perusahaan, sama seperti dalam olahraga. Agar seorang pelatih dapat memastikan setiap pemain memiliki pemahaman yang sama dan tujuan tercapai, pedoman tersebut perlu dibagikan dan didiskusikan secara real time.
Ada alasan mengapa menonton pertandingan olahraga mirip dengan menonton pertunjukan yang dikoreografikan—setiap gerakan dan permainan memiliki tujuan yang diketahui setiap pemain luar dan dalam. Hal yang sama juga berlaku bagi pengusaha dan pekerjanya.
Terkait: 5 cara untuk menciptakan budaya kepercayaan
Untuk mencapai keselarasan tenaga kerja yang bermain sebagai sebuah tim dan melakukan segala upaya, berikut adalah empat tingkat keselarasan organisasi yang harus dibangun dan dipelihara oleh setiap perusahaan:
1. Penyelarasan peran pegawai
Penyelarasan organisasi tingkat pertama memerlukan pencarian posisi yang tepat untuk posisi yang ada. Bagaimanapun, tenaga kerja yang selaras dimulai dari karyawan yang selaras dengan fungsi pekerjaannya. Perekrutan yang salah dapat menimbulkan lubang yang cukup besar di kantong perusahaan — lubang sebesar $50.000, menurut a Studi Pembangun Karir 2013 lebih dari 6.000 pakar SDM.
Cara mencapainya: Untuk menghindari perekrutan yang buruk dan merugikan, pemberi kerja harus mengidentifikasi kecocokan pekerjaan selama proses perekrutan. Jawaban yang dipraktikkan dan resume yang disesuaikan tidak akan memberi tahu pemberi kerja apakah seorang kandidat benar-benar memiliki apa yang diperlukan untuk menyelaraskan diri dengan fungsi pekerjaannya.
Cara terbaik untuk mengevaluasi kandidat untuk kesesuaian kerja adalah dengan menguji keterampilan mereka terlebih dahulu. Baik melalui tes penilaian, tugas tiruan, atau tugas percobaan, hal ini memberikan kandidat pekerjaan cara untuk memamerkan keterampilan yang tercantum di resume mereka. Yang terpenting, latih dan latih staf yang ada secara rutin untuk memastikan mereka tetap selaras dengan peran mereka.
2. Penyelarasan tujuan karyawan
Wajar jika tujuan mendorong kita. Namun, hal yang tidak wajar adalah bahwa karyawan sendiri dapat secara akurat menetapkan dan mengatur tujuan kerja yang spesifik dan relevan serta selaras dengan tujuan organisasi. Untuk menetapkan tujuan yang selaras dengan tujuan perusahaan, karyawan dapat menggunakan sedikit bantuan dari manajemen.
Cara mencapainya: Untuk mencapai keselarasan tujuan karyawan, pemberi kerja harus menjadikan penetapan tujuan sebagai proses kolaboratif. Daripada membiarkan karyawan menentukan tujuan mereka sendiri, bekerjalah bersama mereka selama tinjauan kinerja triwulanan untuk memastikan bahwa tujuan karyawan tetap SMART (Spesifik, Terukur, Dapat Dicapai, Relevan, Tepat Waktu) dan konsisten dengan visi perusahaan secara keseluruhan. .
Terkait: 3 tips untuk memasukkan tanggung jawab sosial di perusahaan Anda
3. Penyelarasan karyawan-tim
Setelah karyawan selaras dengan peran dan tujuan kerjanya masing-masing, kini saatnya menyelaraskan karyawan dengan timnya. Apakah karyawan memahami ekspektasi, tujuan, dan kontribusi supervisornya terhadap kesuksesan tim?
Cara mencapainya: Setiap karyawan harus memiliki tujuan yang secara langsung mendukung tujuan tim. Untuk menyelaraskan tujuan individu dengan tujuan tim dengan tepat, karyawan harus memiliki “garis pandang” yang jelas mengenai tujuan jangka pendek dan jangka panjang tim.
Selain mengadakan rapat tim mingguan untuk membahas kemajuan dan memastikan keselarasan, pertimbangkan untuk memposting tujuan tim di suatu tempat di kantor agar karyawan dapat melihatnya setiap hari. Memahami misi tim akan memotivasi karyawan dengan memudahkan mereka melihat bagaimana pekerjaan mereka berkontribusi terhadap kesuksesan tim.
4. Penyelarasan karyawan-organisasi
Tingkat terakhir dari penyelarasan organisasi berada di pundak pimpinan perusahaan: keselarasan antara karyawan dan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini mengharuskan karyawan untuk melihat melampaui tujuan individu dan kerja tim mereka. Di sinilah mereka menerima misi dan visi perusahaan sebagai milik mereka.
Cara mencapainya: Karyawan harus mampu melihat gambaran besarnya untuk memahami bagaimana tujuan kerja mereka berkontribusi terhadap visi perusahaan secara keseluruhan. Menetapkan tujuan seluruh perusahaan yang mudah diterima dan diusahakan oleh karyawan adalah langkah pertama. Sasaran harus menginspirasi semua orang dan berhubungan dengan kemampuan terbaik setiap karyawan.
Betapapun SMARTnya tujuan tersebut, tujuan tersebut tidak akan relevan jika tidak dikomunikasikan secara aktif. Prosesnya bersifat top-down, artinya pengusaha harus berperan aktif dalam mengomunikasikan visi perusahaan. Baik melalui buletin atau kalender seluruh perusahaan, rapat mingguan, atau perangkat lunak manajemen tujuan, selalu berikan informasi kepada karyawan tentang kemajuan menuju tujuan.
Terkait: 3 Karakteristik tim berkinerja tinggi