5 Cara Berkomunikasi Efektif Seperti Komputer
Kita hidup di zaman yang didominasi oleh teknologi yang membantu menyederhanakan kehidupan kita. Kita dapat menggunakan kualitas yang sama untuk sukses dalam bisnis dengan mencerminkan gaya komunikasi yang kita hargai dalam komputer yang efisien, langsung, dan ringkas. Dengarkan CEO atau pengusaha sukses mana pun yang berbicara dengan orang lain di industrinya tentang bisnisnya, dan Anda akan langsung mendengar gaya ini beraksi. Mereka langsung ke pokok persoalan dan menghilangkan bahasa yang kikuk dan tidak tepat yang menyimulasikan cara komputer berbicara satu sama lain. Kita bisa menyebutnya “bahasa mesin”. Jadi, mari kita lihat lima teknik untuk meningkatkan gaya komunikasi Anda.
1. Perjelas apa yang ingin Anda katakan.
Seringkali orang baru mulai berbicara ketika mereka ingin berkomunikasi. Mereka bertele-tele dan terus mengoceh, berharap pendengar dapat mengumpulkan pemikiran mereka untuk mereka. Lalu ada pula yang berbicara karena senang mendengar dirinya sendiri berbicara. Sebaliknya, Anda harus mendengarkan apa yang ingin Anda sampaikan sebelum kamu mulai berbicara
Tanyakan pada diri Anda apa yang sebenarnya ingin Anda katakan. Itu harus didefinisikan dengan baik. Jika Anda melakukan brainstorming ide alih-alih menyajikan poin-poin konkrit, maka undanglah pendengar untuk menjelajahi arena tersebut bersama Anda sebagai sebuah dialog, bukan monolog yang ambigu. Jika tidak, Anda akan memaksa pendengar untuk menghentikan semuanya dan menunggu Anda langsung ke pokok permasalahan.
Terkait: Enam cara untuk mengomunikasikan kepercayaan diri, bahkan saat Anda gugup.
2. Jangan memanipulasi pikiran pendengar.
Berdiam diri dan memberi diri Anda waktu untuk merumuskan pemikiran yang masuk akal akan lebih terhormat daripada menyeret audiens melalui serangkaian poin yang menarik dan jelas. Setidaknya saat Anda diam-diam mengatur pikiran Anda, Anda dapat memberi ruang pada pikiran mereka.
Ketika mereka berbicara dalam “bahasa mesin”, para pebisnis menghubungkan konsep-konsep besar dengan kalimat pendek. Mereka dapat mengetahui apakah pendengar mendapatkan gambaran keseluruhan atau tidak. Menarik untuk dicatat bahwa banyak CEO tidak membaca buku. Mereka akan meminta asisten membacakan buku tersebut dan menjelaskannya kepada mereka dalam beberapa kalimat. CEO mengisi kekosongan tersebut. Yang dia butuhkan hanyalah versi “bahasa mesin”.
Terkait: 10 keterampilan komunikasi yang harus dikuasai setiap pengusaha.
3. Pantau pendengarnya.
Anda harus memperhatikan audiens Anda. Mereka secara alami dan spontan memberi Anda tanda-tanda apakah Anda berbicara cukup jelas dan ringkas, atau apakah Anda perlu memperlambat dan memberi mereka lebih banyak rincian. Tanggapi dengan tepat. Seorang pebisnis yang sangat berpengalaman akan menyadarinya lebih cepat dan membutuhkan lebih sedikit informasi dibandingkan kebanyakan orang.
4. Waspadai nada bicara Anda.
Walaupun ringkas itu bermanfaat, Anda bisa melakukannya dengan nada terbuka dan bersahabat. Pastikan singkatnya Anda tidak menyampaikan pesan yang sama sekali berbeda kepada pendengar, seperti terlalu sibuk atau terganggu untuk berbicara. Ada cara untuk bersikap lugas dan ringkas tanpa terkesan meremehkan atau tidak komunikatif. Bagaimana komputer mentransfer titiknya ke komputer lain? Itu tidak akan dilakukan dengan sikap atau nada yang tajam.
Terkait: Jangan berbicara dengan audiens Anda, bicaralah dengan mereka.
5. Kembangkan seni.
CEO mencari pebisnis yang dapat bekerja sama secara efektif. Mereka “memuat” sejumlah besar informasi satu sama lain dalam beberapa kalimat pendek. Sebenarnya merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan untuk berkomunikasi dengan lancar. Itu membuat bisnis menjadi menyenangkan.
Mampu berbicara “bahasa mesin” adalah seni yang dapat Anda kembangkan seiring berjalannya waktu. Langkah pertama adalah memperhatikan cara Anda berbicara. Kemudian lihat bagaimana komunikasi Anda diserap. Perubahan apa yang dapat Anda lakukan agar komunikasi Anda dapat diterima dengan lebih baik? Ketika komunikasi baik, kedua belah pihak akan merasa bersemangat dengan percakapan tersebut. Bagaimanapun, komunikasi berarti persekutuan.
Komunikasi mungkin merupakan tantangan terbesar