5 cara realistis untuk bekerja lebih sedikit tetapi menyelesaikan lebih banyak
Jam lima terus bergulir, tapi ini bukan waktu berhenti. Anda akan beruntung jika keluar pada pukul enam tiga puluh enam paling awal. Saat angka delapan bergulir, kepala Anda terbentur keyboard karena Anda belum selesai.
Kedengarannya familier?
Tidak mengherankan jika orang Amerika terlalu banyak bekerja. 53 persen mengaku mereka terlalu banyak bekerja dan mendekati fase burnout (jika belum terjadi).
Namun bagaimana jika Anda bisa melakukannya lagi bekerja di lebih sedikit waktu, menyisakan lebih banyak waktu untuk keluarga, hobi dan tidur? Mungkin kedengarannya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, namun ilmu pengetahuan tidak sependapat.
Berikut lima metode yang didukung studi menjadi lebih produktif dalam pekerjaan yang sangat realistis dan dapat dilakukan.
1. Hentikan multitugas.
Sekitar dua pertiga orang Amerika memiliki ponsel pintar. Meskipun hal ini telah membuat komunikasi menjadi lebih mudah, hal ini juga telah melahirkan generasi yang menganggap multitasking adalah sebuah kebajikan. Banyak orang percaya bahwa multitasking adalah cara paling efisien untuk menyelesaikan pekerjaan.
Ilmu pengetahuan tidak setuju.
Yang baru-baru ini belajar di Stanford menemukan bahwa multitasking tidak hanya kurang produktif dibandingkan melakukan tugas apa pun secara individu, orang yang mengaku pandai multitasking sebenarnya adalah yang terburuk. (Penelitian ini juga menunjukkan bahwa multitasking berkontribusi terhadap rendahnya IQ.)
Apa solusinya? Intensionalitas. Daripada mencoba melakukan tiga hal sekaligus, fokuslah pada masing-masing hal, berikan waktu yang tepat, dan Anda akan menemukan bahwa Anda bisa menyelesaikan lebih banyak hal.
Terkait: Multitasking dapat merusak otak dan karier Anda, menurut penelitian
2. Istirahat: bermeditasi setiap hari.
Begitu pula multitasking diturunkan produktivitas dan IQ, justru dapat menyebabkan hal yang sebaliknya meningkat produktivitas dan IQ.
Telah terbukti bahwa meditasi meningkatkan fokus dan meningkatkan memori. Sebuah penelitian di University of Kentucky menemukan bahwa meditasi sebenarnya dapat memperbaiki sinapsis, yang membantu tidak hanya memori, penalaran dan produktivitas, tetapi juga proses penuaan itu sendiri.
Terkait: Russell Simmons: 3 Cara Sederhana Meditasi Akan Membuat Anda Menjadi Pengusaha yang Lebih Baik
3. Jangan biarkan pekerjaan mengambil alih hidup Anda.
Apakah Anda tahu bahwa orang yang paling produktif adalah mereka yang tidak selalu fokus pada pekerjaan?
Kedengarannya berlawanan dengan intuisi, bukan? Namun orang-orang yang tidak mengkompromikan keseimbangan kehidupan kerja dan hobinya lagi produktif dan sukses dibandingkan mereka yang melakukannya.
Bukan itu itu mengejutkan. Banyak penelitian yang menunjukkan hal ini terlalu banyak pekerjaan menyebabkan hasil yang semakin berkurang. Sama seperti robot, bahkan pecandu kerja terbesar pun perlu diisi ulang tenaganya sesekali. Ini berarti menyisihkan waktu untuk kegiatan yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
4. Ketahui jam berapa Anda bekerja paling baik.
Apakah Anda termasuk orang yang suka bangun pagi atau suka tidur malam? Menurut sains, jawabannya penting. Dan sebagiannya berkaitan dengan suhu tubuh Anda.
Ternyata, orang cenderung bekerja paling baik saat suhu tubuhnya tinggi. Dan orang yang berbeda memiliki waktu puncak suhu yang berbeda sepanjang hari.
Apa yang bisa membantu Anda? Jangan sia-siakan periode produktivitas tinggi Anda dengan rapat atau relaksasi, simpanlah untuk pekerjaan yang sulit.
Terkait: Jadwal yang fleksibel membantu menciptakan tempat kerja yang lebih sehat. Begini caranya.
5. Bersenang-senang, baik di dalam maupun di luar pekerjaan.
“Seru.” Kadang-kadang kita begitu tenggelam dalam pekerjaan, kita lupa kata tiga huruf yang indah itu. Tapi kita semua bisa menggunakan sedikit lebih banyak kesenangan.
Penelitian menunjukkan bahwa bersenang-senang (baik di dalam maupun di luar kantor) tidak hanya menghasilkan produktivitas dan motivasi yang lebih besar, namun juga kreativitas yang lebih baik.
Ini lebih dalam. Orang lebih percaya pada orang yang suka bersenang-senang. Menurut survei terbaru, 84 persen orang percaya bahwa pekerja dengan selera humor akan bekerja lebih baik di tempat kerja.
Apa kesimpulan yang bisa ditindaklanjuti?
Angkat tangan Anda jika cerita ini terdengar familier. Anda kembali dari liburan, dan seorang kolega menunjukkan berapa banyak liburan yang dilakukan orang di negara tersebut. Kemudian mereka membual tentang betapa sedikitnya cuti yang mereka ambil dibandingkan.
Jangan menjadi orang itu. Sebaliknya, nikmatilah hidup saat Anda tidak bekerja hari ini. Anda tidak hanya akan bersenang-senang – Anda juga akan lebih baik dalam pekerjaan Anda.