Iklan Politik 2010 Cetak Rekor Negatif, Program Studi
HARTFORD, Conn. — Pemilu tahun 2010 mencatat rekor tidak hanya karena banyaknya jumlah iklan politik yang muncul di TV di seluruh AS, namun juga karena negatifnya iklan tersebut, menurut analisis data yang dikumpulkan oleh Wesleyan University peneliti. .
Lebih dari separuh iklan TV untuk kandidat kongres dan gubernur yang ditayangkan setelah 1 September, yang biasanya dianggap sebagai awal musim kampanye pemilihan umum, dinilai sebagai iklan negatif yang menyerang kandidat lawan. Lebih dari 20 persen dianggap sebagai iklan kontras, yang menyebutkan kandidat lawan dan kandidat yang diunggulkan.
Hanya 26 persen iklan yang benar-benar positif terhadap kandidat yang menayangkannya.
“Faktor terbesar yang mendorong hal-hal negatif adalah persaingan,” kata Erika Franklin Fowler, asisten profesor pemerintahan di Wesleyan dan salah satu direktur Wesleyan Media Project. Fowled mencatat bahwa tahun 2010 memiliki setidaknya dua kali lebih banyak persaingan dibandingkan dengan tahun pemilu paruh waktu pada umumnya, dengan kendali Kongres yang dipertaruhkan.
“Dalam tahun yang sangat kompetitif… tidak mengejutkan bahwa hal-hal negatif meningkat,” kata Fowler.
Proyek Media Wesleyan, yang melibatkan peneliti dari Wesleyan di Middletown, Conn., Bowdoin College di Brunswick, Maine, dan Washington State University di Pullman, Washington, melacak dan menganalisis semua siaran iklan TV yang ditayangkan oleh atau atas nama federal dan kandidat gubernur di setiap pasar media di negara ini.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan minggu ini di jurnal ilmu politik The Forum, Fowler dan Travis N. Ridout, salah satu direktur Wesleyan Media Project dan profesor ilmu politik di Washington State, menetapkan bahwa Kongres 2010 – dan iklan gubernur adalah paling negatif dalam satu dekade terakhir.
Mereka menemukan bahwa 53,5 persen iklan selama pemilu 2010 diidentifikasi sebagai iklan penyerangan. Angka ini dibandingkan dengan 44,9 persen pada tahun 2008; 32 persen pada tahun 2004; 31,9 persen pada tahun 2002 dan 32,3 persen pada tahun 2000. Data untuk tahun 2006 tidak tersedia.
Para peneliti menemukan bahwa Partai Demokrat hanya sedikit lebih positif dibandingkan Partai Republik.
Iklan kampanye yang disponsori oleh partai politik cenderung bersifat negatif. Fowler dan Ridout menetapkan 96 persen siaran iklan partai murni merupakan serangan, sementara 87 persen siaran yang disponsori oleh kelompok independen bersifat negatif. Iklan yang dibayar oleh kampanye kandidat adalah yang paling positif, namun kampanye tersebut masih menayangkan iklan negatif sebanyak iklan positif.
Proyek media tidak melacak iklan yang ditayangkan di stasiun TV kabel lokal.