Iran 3 tahun dari bom atom

Menteri Urusan Strategis Israel mengatakan pada hari Rabu bahwa masalah teknis telah menunda jadwal Iran untuk memproduksi senjata nuklir.

Moshe Yaalon, mantan kepala staf militer yang portofolionya mencakup pemantauan Iran, mengatakan ia yakin Iran setidaknya tiga tahun lagi akan mengembangkan bom nuklir. Iran menyangkal niat tersebut.

Para pejabat militer Israel mengatakan Iran memiliki keahlian untuk membuat bom tetapi masih memerlukan waktu untuk mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan. Penilaian Yaalon ini konsisten dengan perkiraan Israel sebelumnya bahwa Iran hanya membutuhkan satu hingga tiga tahun lagi untuk mengembangkan senjata.

“Masalah-masalah ini menunda jadwal, jadi kita tidak bisa membicarakan hal yang tidak bisa kembali lagi. Iran saat ini tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi senjata nuklir sendiri,” katanya kepada Radio Israel. “Hal ini bisa terjadi dalam tiga tahun ke depan jika prosesnya berhasil. Saya berharap hal ini tidak akan berhasil sama sekali dan upaya dunia Barat pada akhirnya akan menyebabkan Iran tidak memiliki kemampuan nuklir.”

Israel menganggap Iran sebagai ancaman strategis karena program nuklirnya, kemampuan rudalnya, dan seringnya Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyebut kehancuran Israel.

Dalam beberapa tahun terakhir, Israel telah berulang kali memperingatkan bahwa Iran hampir mengembangkan senjata nuklir, namun kemudian mereka merevisi serangannya. Mengakui bahwa menilai program nuklir rahasia Iran adalah sebuah ilmu pengetahuan yang tidak pasti, Yaalon mencatat bahwa berdasarkan penilaian sebelumnya yang ia sampaikan ketika berada di militer, Iran seharusnya sudah mencapai kemampuan senjata.

Yaalon tidak mengatakan bagaimana dia mencapai rating terbarunya. Dalam beberapa bulan terakhir, ilmuwan nuklir Iran telah diculik dan dibunuh, dan worm komputer yang menghancurkan telah menyerang aktivitas pengayaan uranium Iran.

Iran bersikukuh bahwa program nuklirnya bertujuan damai dan menuduh Israel berusaha menyabotase program tersebut.

Israel secara resmi mendukung upaya diplomatik untuk menghentikan ambisi nuklir Iran, namun tidak mengesampingkan kemungkinan serangan militer.

Dewan Keamanan PBB menjatuhkan empat putaran sanksi terhadap Iran pada bulan Juni setelah Teheran menolak menghentikan program nuklirnya yang disengketakan. Lima anggota tetap DK PBB, bersama dengan Jerman, akan mengadakan putaran baru perundingan dengan Iran pada akhir Januari.

Israel menganggap Iran sebagai musuh paling berbahaya karena program nuklirnya, rudalnya, dan seruan penghancuran Israel. Iran juga mendukung kelompok militan anti-Israel Hamas dan Hizbullah.

Togel Sidney