Lima orang tewas di gedung terbaru Mumbai
MUMBAI (AFP) – Sebuah bangunan empat lantai runtuh di Mumbai pada hari Sabtu, menewaskan lima orang dalam insiden kedua dalam beberapa hari dan menggarisbawahi praktik konstruksi yang buruk di ibu kota keuangan negara tersebut.
Bangunan bobrok tersebut, terletak di kawasan pasar yang sibuk di pinggiran kota Dahisar, dikosongkan dua tahun lalu, namun pedagang sayur lokal terus menggunakannya sebagai tempat berteduh, kata para pejabat.
“Lima orang tewas ketika bangunan itu runtuh dini hari tadi. Kami menunggu rincian lebih lanjut,” kata juru bicara kepolisian Mumbai Satyanarayan Choudhary kepada AFP.
Operasi penyelamatan sedang dilakukan untuk membersihkan puing-puing dan mencari korban selamat di antara reruntuhan.
Seorang anggota parlemen setempat mengatakan bangunan itu dikosongkan dua tahun lalu setelah dinyatakan berbahaya oleh otoritas sipil, namun pembangunan kembali terhambat oleh sengketa pengadilan.
“Tadinya akan dibangun kembali namun terjadi perselisihan antara pemilik dan penyewa…penjual sayuran lokal berlindung di sana,” kata Vinod Ghosalkar kepada wartawan.
Ghosalkar mengatakan pihak berwenang sedang merawat enam orang yang terluka dalam kecelakaan itu.
Ini merupakan keruntuhan bangunan keempat dalam beberapa bulan terakhir di wilayah Mumbai, termasuk satu kejadian pada bulan April yang menewaskan 74 orang.
Dua pembangun dan tujuh lainnya ditangkap sehubungan dengan runtuhnya bangunan yang tidak sah dan sebagian selesai dibangun setelah kecelakaan pada bulan April.
Pada hari Jumat, sebuah blok apartemen runtuh di distrik Thane, menewaskan 10 orang, termasuk lima anak-anak, saat mereka sedang tidur.
Runtuhnya bangunan tersebut menyoroti buruknya standar konstruksi di India, dimana tingginya permintaan akan perumahan dan korupsi yang merajalela seringkali mengakibatkan pemotongan biaya dan kurangnya pemeriksaan keselamatan.
Pekan lalu, bagian dari blok apartemen lima lantai di pusat kota Mumbai runtuh dan menewaskan 10 orang. Kecelakaan tersebut diduga disebabkan oleh dugaan perubahan ilegal pada struktur, yang diperburuk oleh hujan lebat di musim hujan.
Mahalnya harga properti di Mumbai dan sekitarnya mendorong banyak keluarga berupah rendah, terutama migran baru dari wilayah lain di India, untuk menetap di rumah ilegal dan konstruksinya buruk.
Kekurangan perumahan perkotaan di India diperkirakan mencapai hampir 19 juta rumah tangga pada tahun 2012, dan di Mumbai situasinya sangat buruk sehingga lebih dari separuh penduduk kota tersebut tinggal di daerah kumuh.