5 pertanyaan tentang pendaratan komet bersejarah Badan Antariksa Eropa
DARMSTADT, Jerman – Badan Antariksa Eropa telah mencapai pencapaian bersejarah pertamanya – pendaratan pesawat ruang angkasa seukuran mesin cuci di sebuah komet yang melaju melintasi tata surya kita dengan kecepatan 41.000 mph (66.000 km/jam). Berikut jawaban atas lima pertanyaan seputar misi luar angkasa:
SEBERAPA SULITNYA MENDAPAT DI KOMET?
Pendaratan pada hari Rabu belum pernah dilakukan sebelumnya.
NASA mendaratkan wahana antariksa di sebuah asteroid pada tahun 2001, namun komet merupakan tujuan yang jauh lebih mudah berubah karena mereka terus-menerus mengeluarkan debu dan gas yang dapat merusak pesawat ruang angkasa. Selain itu, karena pendaratan ini terjadi 311 juta mil (500 juta kilometer) dari Bumi, pesawat ruang angkasa Rosetta dan pendarat Philae yang membawanya dirancang untuk melakukan pendaratan secara mandiri. Begitu mereka mendapat izin, tidak ada yang bisa dilakukan oleh para ilmuwan di kendali misi di Darmstadt, Jerman untuk menyesuaikan jalur pendarat.
Pemisahan Philae dari Rosetta juga harus dilakukan dengan sangat tepat. Kesalahan hanya satu inci selama pemisahan bisa menempatkan pendarat 250 meter (820 kaki) dari target di komet bernama 67P/Churyumov-Gerasimenko. Namun Paolo Ferri, kepala operasi misi badan antariksa, mengatakan pendaratan Philae hampir tepat sasaran – kecuali satu pantulan yang tidak direncanakan.
___
APAKAH ADA MASALAH PADA LANDING?
Bermacam-macam.
Pertama, pendarat tidak dapat bangun dengan baik pada hari Selasa. Para ilmuwan memperbaikinya dengan trik yang familiar bagi siapa saja yang pernah menggunakan komputer. Mereka mengisinya kembali.
Setelah berpisah dari Rosetta, menjadi jelas bahwa ada masalah dengan pendorong Philae ke bawah. Mereka dirancang untuk mendorong pendarat ke permukaan selama pendaratan terakhir, untuk membantunya menguasai tombak dan baling-baling. Kegagalan pendorong tidak akan sedramatis ini jika tombaknya ditembakkan, namun nyatanya tidak demikian. Jadi Philae terpental satu kali, sebelum berhenti lagi di komet tersebut.
Para ilmuwan juga mencoba memperbaiki masalah komunikasi yang terputus-putus dengan pendarat, namun hal ini tidak akan terlalu mengganggu misi tersebut.
___
DATA APA YANG DICARI ILMU PENGETAHUAN?
Para ilmuwan telah membandingkan triliunan atau lebih komet di tata surya kita dengan kapsul waktu yang hampir tidak berubah sejak awal mula alam semesta terbentuk. Salah satu hal yang paling membuat mereka bersemangat adalah kemungkinan bahwa misi ini dapat membantu memastikan bahwa komet membawa bahan penyusun kehidupan – bahan organik dan air – ke Bumi. Mereka sudah mengetahui bahwa komet mengandung asam amino, komponen kunci sel. Menemukan jenis asam amino dan air yang tepat akan menjadi petunjuk penting bahwa kehidupan di Bumi memang berasal dari luar angkasa.
___
BAGAIMANA LANDER MENGUMPULKAN DATA?
“Ilmu pengetahuan dimulai segera setelah kita mulai bekerja,” kata Mark McCaughrean, penasihat sains senior dalam misi tersebut. Philae memiliki sepuluh instrumen di dalamnya – termasuk perangkat untuk mengukur cahaya, magnet listrik, dan panas – dan saat terbang di atas komet, pesawat ruang angkasa Rosetta memiliki 11 instrumen lainnya. Pendarat Philae akan memberikan banyak gambar dunia yang belum pernah dilihat manusia dari dekat dan akan mengebor di bawah permukaan untuk mengambil sampel komet yang akan dianalisis di atas komet tersebut.
Baterai yang dimiliki wahana pendarat ini diperkirakan hanya mampu bertahan selama 64 jam, namun jumlah tersebut seharusnya cukup bagi para ilmuwan untuk mengumpulkan banyak data. Selain itu, pendarat ini memiliki panel surya yang dapat memberikan masa pakai baterai satu jam per hari hingga lima bulan.
___
TANTANGAN APA DI DEPAN?
Komet ini berada pada orbit elips 6 ½ tahun mengelilingi matahari. Saat ini ia sedang mendekati bintang kita. Hal ini menghasilkan ilmu pengetahuan yang hebat, karena Philae dan Rosetta akan dapat melihat komet tersebut menjadi lebih aktif.
Saat 67P mendekati Matahari, jumlah materi yang dilepaskannya akan meningkat secara signifikan, sehingga menimbulkan potensi risiko bagi pendarat dan bahkan pesawat ruang angkasa Rosetta yang terbang bersama komet tersebut. Saat komet mencapai perihelion, titik terdekat dengan Matahari, kenaikan suhu juga dapat merusak Philae. Namun pendarat harus tetap berada di komet selamanya, bahkan setelah sistemnya dimatikan. Rosetta akan terus terbang melewati komet tersebut hingga akhir masa manfaatnya dalam waktu sekitar dua tahun. Para ilmuwan berpendapat bahwa pendaratan di komet dan bersatu kembali dengan pendarat juga merupakan akhir yang tepat.