Dalai Lama meminta Tiongkok untuk mengizinkannya mengunjungi wilayah yang dilanda gempa

Dalai Lama mengajukan permohonan ke Beijing pada hari Sabtu untuk mengizinkannya mengunjungi provinsi di Tiongkok tempat ia dilahirkan untuk menghibur para korban gempa bumi yang mematikan.

“Untuk memenuhi keinginan banyak orang di sana, saya sendiri sangat ingin pergi ke sana untuk memberikan mereka hiburan,” kata pemimpin spiritual Tibet yang diasingkan itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan dari Dharamshala, rumahnya di pengasingan di utara India.

Biksu Buddha itu menambahkan bahwa provinsi Qinghai yang terpencil di barat, tempat gempa terjadi pada hari Rabu, menewaskan sedikitnya 1.339 orang dan melukai hampir 12.000 lainnya, juga “kebetulan merupakan tempat” kelahirannya.

“Karena jarak fisik yang ada di antara kami, saat ini saya tidak dapat menghibur mereka yang terkena dampak langsung, namun saya ingin mereka tahu bahwa saya berdoa untuk mereka,” katanya.

Ia memuji tanggapan pihak berwenang Tiongkok terhadap bencana tersebut, “terutama Perdana Menteri Wen Jiabao, yang tidak hanya secara pribadi memberikan kenyamanan kepada masyarakat yang terkena dampak, namun juga mengawasi upaya bantuan.”

Lebih lanjut tentang ini…

Para biksu Buddha bergegas mengkremasi ratusan korban gempa bumi di Tiongkok pada hari Sabtu karena kekhawatiran akan sanitasi, seiring memudarnya harapan untuk menemukan korban selamat di antara ratusan korban yang masih terdaftar sebagai hilang di dataran tinggi Tibet yang terpencil.

Dalai Lama, yang menolak tuduhan Beijing bahwa ia menginginkan kemerdekaan bagi Tibet dan mengatakan ia hanya mencari “otonomi yang berarti,” telah tinggal di India sejak meninggalkan tanah airnya setelah pemberontakan yang gagal melawan pemerintahan Tiongkok pada tahun 1959.

Pemimpin spiritual tersebut mengatakan pihak berwenang Tiongkok menolak izinnya untuk berkunjung setelah gempa bumi besar melanda provinsi Sichuan di barat daya Tiongkok pada tahun 2008, menyebabkan puluhan ribu orang tewas.

Ketika Taiwan dilanda topan pada Agustus 2009 yang menewaskan lebih dari 600 orang, pihak berwenang mengizinkannya mengunjungi keluarga yang terkena dampak bencana tersebut.

“Dalam memberikan kenyamanan kepada orang-orang yang terlibat, saya senang bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat,” ujarnya.

Kunjungan Dalai Lama ke wilayah Taiwan yang dilanda topan pada September lalu membuat marah Beijing, yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

Dua tahun lalu, protes di ibu kota Tibet, Lhasa, memperingati pemberontakan 10 Maret 1959 meningkat menjadi kekerasan yang mematikan, memicu tindakan keras keamanan besar-besaran di wilayah Himalaya yang sedang berlangsung.

lagutogel