AS menyalahkan kapten atas hilangnya kapal di terumbu karang Filipina

Sebuah kapal perang AS yang kandas di terumbu karang yang dilindungi di Filipina hancur karena “kurangnya kepemimpinan” para perwira tinggi, demikian kesimpulan Angkatan Laut AS dalam sebuah laporan yang dirilis pada hari Jumat.

Kapal penyapu ranjau USS Guardian kandas di terumbu Tubbataha di Filipina selatan sebelum fajar pada tanggal 17 Januari dan harus dipotong-potong dalam operasi penyelamatan yang memerlukan waktu 10 minggu untuk menyelesaikannya.

Laksamana Cecil Haney, komandan Armada ke-7 AS, mengatakan para perwira dan awak kapalnya menggunakan peta pantai yang “tidak akurat” untuk navigasi, meskipun peta yang lebih akurat sudah tersedia.

“Kepemimpinan dan awak kapal USS Guardian gagal mematuhi prinsip-prinsip navigasi yang bijaksana, aman dan sehat yang akan mengingatkan mereka akan bahaya yang mendekat dengan waktu yang cukup untuk mengambil tindakan mitigasi,” katanya.

“Pada akhirnya, kurangnya kepemimpinan menyebabkan peningkatan risiko navigasi bagi kapal dan awaknya,” simpulnya.

Laporannya diposting di situs Angkatan Laut AS pada pukul 15:11 Kamis waktu Honolulu (0111 GMT Jumat). Armada ke-7 berpangkalan di Hawaii.

Kapal sepanjang 68 meter (223 kaki) itu menabrak karang saat berlayar ke Indonesia setelah berkunjung ke pelabuhan Teluk Subic di Filipina.

Filipina menuntut kompensasi atas kerusakan terumbu karang, Situs Warisan Dunia UNESCO di kawasan terpencil Laut Sulu.

Pemerintah AS meminta maaf dan setuju untuk menegosiasikan kompensasi.

Komandannya, Letnan Komandan Mark Rice, dan tiga perwira lainnya dibebastugaskan pada 3 April, dengan tindakan administratif lebih lanjut masih dipertimbangkan, kata laporan itu.

“Kecelakaan tragis ini sebenarnya bisa dicegah dan merupakan akibat dari perencanaan perjalanan yang buruk, pelaksanaan yang buruk, dan keadaan yang tidak menguntungkan,” kata Haney.

“(Petugas geladak) menentukan sebelum mendarat bahwa kapal itu berada lebih dekat ke Pulau Selatan Terumbu Tubbataha dari yang diperkirakan berdasarkan rencana navigasi, namun gagal mengambil tindakan untuk menentukan posisi kapal yang sebenarnya,” laporan itu ditambahkan.

Pihaknya juga merekonstruksi secara rinci bagaimana lambung kapal akhirnya bocor, memaksa 79 perwira dan awaknya terjun ke laut ganas keesokan harinya yang hampir menenggelamkan beberapa dari mereka.

Angka Keluar Hk