Ulasan: Novel debut ‘The Unquiet Dead’ memiliki alur yang cerdas dan tulisan yang anggun

“The Unquiet Dead” (Buku Minotaur), oleh Ausma Zehanat Khan

Kengerian perang bergema dari generasi ke generasi, berdampak pada mereka yang bertempur di medan perang dan korban sipil yang menjadi korban tambahan.

Novel pertama Ausma Zehanat Khan yang mencekam mengangkat pertanyaan tentang identitas, budaya, balas dendam, dan kengerian perang dalam prosedur kepolisian yang kuat.

Dengan latar belakang pembantaian umat Islam di Srebrenica pada tahun 1995 selama perang Bosnia, Khan berhati-hati untuk tidak membebani “The Unquiet Dead” dengan isu atau politik. Sebaliknya, novel Khan mendapatkan kekuatannya dari karakter dan motivasinya.

Esa Khattak, kepala divisi kepolisian komunitas Toronto, dan Rachel Getty, sersannya, diminta untuk menyelidiki kematian pengusaha lokal Christopher Drayton, yang jatuh dari tebing dekat rumahnya. Kematian tampaknya merupakan sebuah kecelakaan sederhana – tebing-tebing yang menghadap ke Danau Ontario bisa berbahaya, terutama dalam kegelapan. Hal ini tampaknya tidak menjadi alasan bagi Khattak dan timnya, yang menangani kasus-kasus sensitif minoritas, untuk terlibat.

Namun Khattak segera mengetahui bahwa Drayton adalah alias Drazen Krstic, seorang penjahat perang yang terlibat dalam pembantaian ribuan pria dan anak laki-laki Muslim di Srebrenica selama perang Bosnia. Apakah kematian Krstic merupakan balas dendam dari kerabat korban pembunuhan yang menetap di Kanada?

Kasus ini memiliki arti pribadi bagi Khattak, seorang Muslim Kanada generasi kedua yang juga menanggung luka akibat perang. Orang mati tidak beristirahat dengan tenang, seperti yang diilustrasikan Khan, namun terletak di hati dan pikiran orang-orang yang selamat, yang selalu hidup dalam bayang-bayang perang dan mencari pembalasan.

Khan mengilustrasikan penceritaannya yang kuat melalui karakter-karakternya yang terpahat dengan baik. Tim Khattak dan Getty adalah tim yang saling menghormati dan belajar, masing-masing saling mengajari tentang pekerjaan polisi dan budaya Toronto yang berbeda. Meski diperhitungkan oleh banyak orang di Toronto, sisi gelap Krstic tidak berkurang, dia hanya diam saja – “Perang tidak menghilangkan ancamannya.”

Khan mengganti kesaksian dari persidangan kejahatan perang untuk menunjukkan kengerian genosida dan pembersihan etnis, dan menyertakan catatan penulis dan sumber setelah akhir novel untuk menunjukkan lebih jauh kekejaman tersebut.

Plot yang cerdas dan tulisan yang anggun menjadikan “The Unquiet Dead” sebuah debut luar biasa yang tidak akan mudah dilupakan.

Toto SGP