Iran mendekatkan diri ke India melalui pembicaraan mengenai Afghanistan
NEW DELHI – India, Iran dan Afghanistan akan mengadakan pembicaraan mengenai pemberian akses lebih besar ke Afghanistan yang tidak memiliki daratan, sebuah langkah yang juga dapat mengurangi isolasi Iran di wilayah tersebut, kata para pejabat India pada hari Sabtu.
Ketiga negara akan bertemu pada hari Minggu untuk membahas cara terbaik memanfaatkan pelabuhan Chahbahar di tenggara Iran dan mengembangkan jaringan jalan raya dan kereta api dari sana ke Afghanistan, Menteri Luar Negeri Ranjan Mathai mengatakan kepada wartawan.
Ketika pasukan NATO bersiap untuk menarik diri dari Afghanistan pada tahun 2014, India khawatir akan kemungkinan negara tersebut jatuh ke tangan rezim pimpinan Taliban, sehingga membahayakan banyak kepentingan India di sana.
India telah menjadi salah satu kontributor terbesar bantuan pembangunan ke Afghanistan. Selama satu dekade terakhir, negara ini telah menghabiskan lebih dari $2 miliar untuk membantu pembangunan infrastruktur, termasuk jalan raya, proyek pembangkit listrik, dan rumah sakit.
Bagi India, rute terpendek dan paling ekonomis untuk mengirimkan pasokan ke Afghanistan adalah melalui jalan darat melalui Pakistan, namun pesaing India yang telah berpuluh-puluh tahun menolak akses jalan dari New Delhi ke Kabul, menjadikan rute melalui Iran menjadi lebih penting.
Iran juga berharap untuk mengembangkan zona industri di dekat pelabuhan Chahbahar dan ingin menarik investasi asing untuk mendirikan industri di sana, kata Mathai.
Pembicaraan trilateral tersebut dilakukan beberapa hari sebelum pertemuan puncak non-blok yang diselenggarakan oleh Iran dan diperkirakan akan dihadiri oleh para pemimpin dari 120 negara.
Perdana Menteri India Manmohan Singh, yang akan berada di Teheran untuk menghadiri KTT tersebut, akan mengadakan pembicaraan bilateral dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di sela-sela pertemuan.
Kerja sama yang lebih erat antara India dan Iran kemungkinan besar akan menyinggung perasaan Amerika Serikat, yang telah mendorong masyarakat internasional untuk menghukum Iran atas program nuklirnya.
India semakin mendapat tekanan dari Washington atas hubungannya dengan Iran, namun New Delhi membutuhkan pasokan minyak mentah Iran untuk mendorong pertumbuhan ekonominya. Iran memasok sekitar 12 persen kebutuhan energi India.
Pembicaraan India dengan Iran akan mencari cara untuk memperluas perdagangan guna memperbaiki neraca perdagangan yang sangat tidak seimbang antara kedua negara, kata Mathai.
Perdagangan dua arah berjumlah sekitar $16 miliar pada tahun lalu, dimana impor minyak India dari Iran berjumlah $13,5 miliar.
Mathai mengatakan India akan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh PBB tetapi tidak akan mengindahkan sanksi yang dijatuhkan oleh negara lain, dengan alasan sanksi yang lebih keras yang diterapkan oleh Amerika Serikat dan Eropa.
India secara bertahap mengurangi impor minyaknya dari Iran dan membeli lebih banyak dari Irak dan Kuwait. Namun karena hampir 70 persen konsumsi minyaknya dipenuhi dari impor, perubahan cepat sulit dilakukan.