Kapal kontainer Rusia yang cacat ditarik di lepas pantai British Columbia
PANGERAN RUPERT, British Columbia – Sebuah kapal tunda besar telah menarik sebuah kapal kargo Rusia yang cacat dari pantai British Columbia, mengakhiri kekhawatiran bahwa kapal yang membawa ratusan ton bahan bakar akan terhanyut ke darat, menabrak batu dan tumpah.
Letnan Paul Pendergast dari Pusat Koordinasi Penyelamatan Gabungan Angkatan Darat Kanada mengatakan Barbara Foss tiba Sabtu malam dan penarik Simushir berjalan dengan baik.
Pendergast mengatakan pihak berwenang akan menunggu sampai Simushir berada dengan nyaman di utara Haida Gwaii sebelum mengambil keputusan ke mana kapal itu akan ditarik. Prince Rupert adalah pelabuhan peti kemas terdekat, berjarak 93 mil laut.
Simushir kehilangan aliran listrik pada Kamis malam di Haida Gwaii, yang juga dikenal sebagai Kepulauan Ratu Charlotte, saat berlayar dari Everett, negara bagian Washington, ke Rusia.
Kapal penjaga pantai Gordon Reid sebelumnya telah menarik kapal yang cacat itu menjauh dari pantai, tetapi tali penariknya lepas dan kapal itu kembali mengapung selama enam jam pada hari Sabtu.
Kesepuluh awak kapal tersebut sedang berusaha memperbaiki pemanas minyak yang rusak sehingga melumpuhkan kapal, kata Letjen. Greg Menzies dari Angkatan Laut Kerajaan Kanada berkata.
Ketakutan akan tumpahan minyak sangat akut di British Columbia, dimana penduduknya masih mengingat bencana Exxon Valdez pada tahun 1989. Kekhawatiran seperti ini telah memicu pertentangan sengit – terutama dari para pemerhati lingkungan dan suku asli Kanada – terhadap proposal pembangunan jaringan pipa yang akan mengalirkan minyak dari pasir minyak di Alberta Kanada ke terminal di Kitimat, British Columbia, untuk dikirim ke Asia. Para penentang mengatakan usulan jalur pipa ini akan membawa sekitar 220 kapal tanker minyak besar setiap tahunnya ke pantai provinsi tersebut.
Presiden Dewan Bangsa Haida memperingatkan pada hari Jumat bahwa badai yang datang ke daerah tersebut diperkirakan akan mendorong kapal tersebut ke pantai berbatu, namun Presiden Pete Lantin kemudian mengatakan ketakutan terburuk mereka telah mereda.
“Jika cuaca membaik, hal ini bisa membahayakan hal tersebut, namun saat ini ada sedikit kelegaan karena kita bisa menghindari bencana di sini,” kata Lantin.
Sekitar 5.000 orang tinggal di pulau-pulau tersebut dan mencari makanan di daerah tersebut, kata Lantin.
Simushir, yang panjangnya sekitar 440 kaki, membawa berbagai hidrokarbon, bahan pertambangan dan bahan kimia terkait lainnya. Jumlah ini termasuk 400 ton minyak bunker dan 50 ton solar.
Kapal tersebut bukan kapal tanker, melainkan kapal kontainer. Sebagai perbandingan, kapal tanker Exxon Valdez menumpahkan 35.000 metrik ton minyak.
Juru bicara perusahaan pelayaran Rusia SASCO, pemilik kapal, mengatakan pihaknya membawa 298 kontainer peralatan pertambangan selain bahan bakar bunker berat serta minyak solar untuk pelayaran tersebut.
Penjaga Pantai AS menyiapkan helikopter untuk berjaga-jaga jika awak kapal perlu ditarik dari kapal. Para pejabat mengatakan kapten yang terluka dievakuasi dengan helikopter, namun tidak ada rincian medis lebih lanjut yang diberikan kepada mereka.
Simushir terdaftar di Kholmsk, Rusia, dan dimiliki oleh SASCO, juga dikenal sebagai Sakhalin Shipping Company, menurut situs web perusahaan. Situs SASCO menyebutkan kapal itu dibangun pada tahun 1998 di Belanda.