Alasan halus mengapa wanita bisa tampil lebih menarik saat ovulasi
Pipi wanita menjadi lebih merah pada masa paling subur, namun perubahan warna ini sangat halus sehingga tidak dapat dideteksi oleh mata manusia, demikian temuan sebuah studi baru.
Dalam studi tersebut, para peneliti di Inggris mengambil gambar 22 wanita setiap hari kerja selama satu bulan. Setelah menganalisis foto-foto tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa wajah wanita menjadi lebih merah sekitar waktu mereka berovulasi.
“Ini adalah studi pertama yang secara meyakinkan menunjukkan bahwa wajah wanita menjadi merah selama siklus menstruasi,” kata Robert Burriss, salah satu penulis studi dan peneliti psikologi di Universitas Northumbria di Inggris.
Namun para peneliti berharap menemukan perubahan pada kemerahan kulit yang dapat dideteksi oleh mata manusia karena hal ini dapat menjelaskan mengapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pria menganggap wajah wanita lebih menarik ketika wanita sedang berovulasi, kata Burriss kepada Live Science. Namun yang mengejutkan, penelitian tersebut menemukan bahwa perubahan pada kemerahan terlalu kecil untuk disadari oleh manusia, katanya.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pria menganggap wanita lebih menarik saat wanita sedang berovulasi, dan pria menyadari adanya perubahan suara wanita dan bau badan saat ovulasi sebagai lebih menarik. Studi baru ini menyelidiki apakah perubahan warna wajah wanita selama siklus menstruasi juga dapat menjelaskan betapa menariknya penampilan mereka di mata pria selama masa ovulasi.
Para peneliti menggunakan kamera khusus untuk mengambil foto, dan menganalisis perubahan warna kulit dan kecerahan kulit wanita, yang merupakan ukuran terang atau gelapnya, di dua lokasi di pipi wanita. (5 mitos tentang tubuh wanita)
Studi tersebut tidak menemukan perubahan pada kecerahan kulit wanita, namun terdapat variasi pada warna wajah, menurut temuan yang diterbitkan hari ini (30 Juni) di jurnal PLOS ONE. Kemerahan pada pipi wanita meningkat pada hari-hari sebelum dia berovulasi dan tetap tinggi sampai dia mulai menstruasi berikutnya, kemudian menurun dengan cepat setelah dia mulai menstruasi.
Daya tarik dan kesuburan
Penelitian telah menunjukkan bahwa pria menganggap kulit wajah merah lebih menarik, dan para peneliti berpendapat alasannya mungkin karena warna tersebut menunjukkan kesehatan dan kemudaan yang baik, kata Burriss. Warna kulit spesies primata lainnya berubah dengan cara yang sama ketika mereka paling subur, katanya.
Misalnya, simpanse betina memiliki pantat bengkak berwarna merah pada puncak kesuburannya sebagai isyarat untuk menarik simpanse jantan yang ingin kawin.
Namun manusia tidak boleh “mengiklankan kesuburan mereka” seperti yang dilakukan simpanse dan spesies lainnya, kata Burriss. Manfaat menyembunyikan ovulasi pada wanita mungkin meningkatkan komitmen hubungan, katanya.
“Kalau laki-laki tidak tahu kapan wanita suburmereka tetap tertarik pada hubungan tersebut,” kata Burriss. Pada spesies yang waktu ovulasinya jelas, seperti simpanse, simpanse jantan sering mengabaikan betina yang tidak subur, katanya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita mungkin mengiklankan kesuburan mereka dengan menjadi lebih genit, namun kenyataannya memang demikian hanya dengan pria mereka menganggapnya menarik. Penelitian lain menunjukkan bahwa wanita mungkin melakukan lebih banyak upaya untuk meningkatkan daya tarik mereka menjelang masa ovulasi dengan mengenakan pakaian yang lebih terbuka, bergaya atau pakaian merah.
Langkah selanjutnya dalam penelitian saat ini mungkin adalah untuk menentukan apakah perubahan warna kulit lebih terlihat di beberapa bagian wajah dibandingkan di bagian lain selama ovulasi. Misalnya, penelitian di masa depan dapat melihat apakah bibir memiliki perubahan warna yang lebih dramatis dibandingkan pipi, kata Burriss.
Salah satu kelemahan penelitian ini adalah bahwa penelitian ini sebagian besar melibatkan perempuan Kaukasia, sehingga tidak jelas apakah pola variasi kulit yang serupa selama siklus menstruasi akan diamati pada perempuan dengan warna kulit berbeda.
Hak Cipta 2015 Ilmu Hidup, sebuah perusahaan pembelian. Seluruh hak cipta. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang.