Pemerintahan militer Thailand menindak lawannya

Pemerintahan militer Thailand menindak lawannya

Pemerintah militer Thailand meningkatkan tekanan terhadap lawan-lawannya pada hari Rabu, mengajukan tuntutan hukum terhadap para kritikus terhadap usulan konstitusi baru dan menahan 10 orang sehubungan dengan postingan media sosial.

Komisioner Pemilu Somchai Srisuthiyakor mengajukan keluhan pertama berdasarkan undang-undang baru yang dimaksudkan untuk menghalangi kampanye menentang rancangan undang-undang tersebut, yang akan diajukan ke referendum pada 7 Agustus. Hukuman bagi pelanggaran hukum adalah hingga 10 tahun penjara dan denda hingga 200.000 baht ($5.715). Keluhan tersebut didasarkan pada materi di halaman Facebook sebuah kelompok sosial yang berbasis di provinsi timur laut Khon Kaen, yang merupakan pusat aktivitas pembangkang.

“Kami mencoba memberi contoh bagi mereka yang secara eksplisit dan agresif mengunggah hal-hal mengenai rancangan konstitusi di Internet,” kata Somchai. “Masyarakat diperbolehkan untuk menyampaikan opini yang setuju atau tidak setuju dengan konsep baru ini, namun kami mendorong agar mereka melakukannya dengan cara akademis yang disertai alasan dan logika, daripada menggunakan bahasa yang kotor dan kasar.”

Undang-undang tersebut melarang tindakan kerusuhan dan kampanye dengan cara yang provokatif, agresif atau kekerasan untuk mempengaruhi pemilih, namun Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dan pejabat lainnya telah menegaskan bahwa mereka tidak menyetujui kritik apa pun. Pemerintah bersikeras bahwa rencana ambisiusnya untuk mempublikasikan isi piagam tersebut hanya bersifat mendidik. Prayuth mengambil alih kekuasaan pada Mei 2014 setelah melakukan kudeta terhadap pemerintahan terpilih.

Secara terpisah, militer menahan 10 orang yang terkait dengan oposisi terhadap pemerintahannya. Juru bicara pemerintah kol. Winthai Suvaree mengatakan para tersangka, termasuk beberapa orang di Khon Kaen, ditahan sehubungan dengan postingan media sosial. Undang-Undang Kejahatan Komputer Thailand memiliki definisi luas yang sering diterapkan pada ekspresi opini politik.

Mereka yang ditangkap dibawa untuk ditahan di pangkalan militer, di mana mereka dapat ditahan tanpa dakwaan selama seminggu.

“Penangkapan orang-orang ini tidak sesuai dengan hukum internasional atau nasional,” kata Poonsuk Poonsukcharoen, anggota kelompok Pengacara Hak Asasi Manusia Thailand. “Kekuasaan yang diterima militer dari undang-undang baru untuk menangkap dan menahan orang-orang yang menyampaikan pendapat menentang rancangan konstitusi telah disalahgunakan. Penangkapan ini menimbulkan rasa takut di kalangan masyarakat.”

Lebih dari selusin aktivis ditahan di Bangkok pada Rabu malam saat mereka melakukan protes tanpa kekerasan terhadap penangkapan pagi itu.

Data SGP Hari Ini