Sandusky akan mempelajari nama-nama para penuduh minggu ini
HARRISBURG, Pa. – Mantan asisten pelatih sepak bola Penn State Jerry Sandusky akan mengetahui pada akhir minggu ini nama 10 pemuda yang dituduh melakukan pelecehan seksual, menurut dokumen pengadilan yang diajukan Senin malam oleh jaksa penuntut negara.
Kantor Jaksa Agung mengatakan nama-nama tersangka korban akan diserahkan kepada pengacara Sandusky, Joe Amendola, pada penutupan kasus pada hari Jumat, sebuah proses yang tampaknya menghindari pengungkapan melalui catatan pengadilan publik.
Sandusky, 68, sedang menunggu persidangan atas tuduhan melakukan serangkaian pelecehan terhadap 10 anak laki-laki selama 15 tahun, termasuk dugaan penyerangan seksual di properti Penn State. Dia membantah tuduhan tersebut.
Nama 10 pemuda tersebut tidak disebutkan dalam laporan dewan juri yang mencantumkan mereka sebagai korban nomor 1 hingga 10.
Skandal tersebut menyebabkan pemecatan presiden sekolah Graham Spanier dan pelatih lama Joe Paterno, yang meninggal pada 22 Januari, dan mempermalukan salah satu program sepak bola perguruan tinggi.
Direktur Atletik Tim Curley mendapat cuti administratif, dan Wakil Presiden Gary Schultz, yang bertanggung jawab atas departemen kepolisian universitas, mengundurkan diri.
Schultz dan Curley dituduh berbohong kepada dewan juri dan tidak melaporkan dugaan pelecehan tersebut kepada polisi. Seperti Sandusky, mereka tetap tidak bersalah.
Amendola meminta dokumen dari jaksa yang memuat nama-nama tersangka korban beserta waktu, lokasi dan informasi lainnya untuk mendukung 52 tuntutan pidana terhadap mantan koordinator pertahanan Penn State.
Kantor kejaksaan agung mengatakan dalam dokumen yang diajukan ke pengadilan Center County bahwa laporan dewan juri, dokumen tuntutan, dan materi penemuan cukup menjelaskan fakta.
Sandusky “memiliki informasi yang cukup untuk diberitahu tentang dakwaan tersebut, menghindari kejutan dan dengan cerdas mengajukan tuntutan bahaya ganda atau undang-undang pembatasan,” tulis jaksa, meminta hakim untuk menolak permintaan tersebut.
Amendola mengatakan pada hari Selasa bahwa dia belum membaca tanggapan Jaksa Agung.
Hakim John M. Cleland menjadwalkan sidang pada 10 Februari untuk menyelesaikan perselisihan yang tersisa mengenai permintaan pembelaan, dan untuk mempertimbangkan upaya Sandusky untuk mengubah persyaratan jaminan sehingga dia dapat menghubungi cucu-cucunya.
Sandusky, yang saat ini menjadi tahanan rumah di State College, menginginkan izin agar 11 cucunya dapat mengunjungi rumahnya, didampingi oleh orang tuanya, serta diperbolehkan berkomunikasi dengan mereka melalui telepon atau komputer.