Iran mengadakan latihan perang baru di Teluk Persia yang Strategis, latihan kedua dalam sebulan

TEHERAN, Iran – Dalam pertunjukan militer kedua dalam waktu kurang dari sebulan, Iran akan mengadakan serangkaian manuver baru di perairan strategis Teluk Persia dan Laut Oman, media Iran melaporkan pada Selasa.

Iran secara teratur mengadakan latihan militer seperti itu, namun kemungkinan besar hal ini akan meningkatkan ketegangan, yang terjadi pada saat ketegangan yang semakin mendalam antara Barat dan Teheran mengenai program nuklir kontroversial negara tersebut.

“Manuver besar-besaran yang disebut Velayat-89 akan menunjukkan kekuatan angkatan laut (Iran) yang defensif dan pencegah,” kata Panglima Angkatan Laut Iran Laksamana. Habibollah Sayyari, menurut kantor berita resmi IRNA. Unit kapal selam dan angkatan udara juga akan berpartisipasi, tambahnya.

Sayyari juga mengkonfirmasi adanya penerbangan baru-baru ini yang dilakukan oleh jet pengintai Iran dan pertemuan dekat dengan kapal induk Angkatan Laut AS, kantor berita semi-resmi Fars melaporkan.

Iran “memiliki hak untuk melakukan penerbangan pengawasan rutin,” Fars mengutip ucapan Sayyari. Dia mengatakan jet F-27 terbang di atas kapal Amerika dan “meskipun mereka keberatan, kami bersikeras pada hak kami” untuk melakukan pengawasan.

Sayyari tidak merinci waktu dan tempat penyeberangan.

Namun seorang pejabat militer AS mengatakan pekan lalu bahwa Angkatan Laut AS mengalami serangan jarak dekat di perairan internasional Teluk Oman. Pejabat itu mengatakan jet itu menabrak USS Eisenhower pada 21 April, dan berada dalam jarak sekitar 1.000 yard (meter) dari kapal. Pejabat tersebut berbicara tanpa menyebut nama karena dia tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka mengenai masalah tersebut.

Latihan perang baru Iran akan dimulai pada hari Rabu, kata IRNA. Fars mengatakan latihan itu akan berlangsung selama delapan hari dan mencakup wilayah perairan Iran seluas sekitar 97.000 mil persegi (250.000 kilometer persegi).

Pada akhir April, Garda Revolusi Iran mengadakan manuver selama lima hari di Teluk Persia dan Selat Hormuz – jalur air bagi sekitar 40 persen pasokan minyak dan gas dunia.

Latihan tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan militer negara tersebut dan berfungsi sebagai peringatan jika AS atau Israel mempertimbangkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Barat mencurigai program nuklir Iran ditujukan untuk membuat bom atom. Iran membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa hal itu dilakukan untuk tujuan damai, seperti pembangkit listrik.

Live Casino