Brasil: 22 pembunuhan terkait pemilu lokal
RIO DE JANEIRO – Terdapat 22 pembunuhan yang terkait dengan kampanye pemilihan wali kota atau dewan kota di Brasil selama 60 hari terakhir, yang mendorong 410 kota mencari bantuan dari polisi federal elit, menurut laporan dari surat kabar O Globo pada hari Senin.
Jumlah yang menjelang pemilu pada bulan Oktober memang mengkhawatirkan tetapi bukan hal yang aneh, kata Gilson Conzatti, presiden kelompok nasional yang mewakili anggota dewan kota. Conzatti mengatakan pemilu lokal dapat mengancam struktur kekuasaan yang sudah mengakar dan bereaksi keras.
Sebuah survei terhadap para kandidat di 5.565 kota besar dan kecil di Brazil yang dilakukan oleh organisasi Conzatti menunjukkan bahwa sekitar 5 persen kandidat telah mengalami suatu bentuk ancaman atau serangan.
“Pemilu lokal mengacaukan struktur kekuasaan lokal, dan tak lama lagi akan ada tetangga yang berkelahi, penembakan, segala jenis agresi,” katanya.
Seringkali para politisi sendiri tidak siap menyelesaikan perbedaan pendapat di kotak suara, kata Conzatti.
“Jika mereka benar-benar menghargai demokrasi dan penghormatan terhadap hak-hak, mereka akan berjuang dengan cara yang mereka harus berjuang – dengan ide, proyek, sikap,” katanya. “Namun sayangnya, pemilu di Brazil tidak selalu seperti itu.”
Peneliti ilmu politik Ricardo Ismael dari Universitas Katolik Rio de Janeiro sependapat bahwa pemilu lokal di Brasil cenderung lebih penuh kekerasan dibandingkan pemilu tingkat negara bagian atau federal.
“Pemilu daerah memperkenalkan elemen lokal, kota-kota kecil dengan sedikit petugas polisi, di mana terdapat bos-bos politik lama yang tidak mau mengakui bahwa mereka telah kalah, dan yang mempertahankan wilayah mereka dengan cara-cara kuno,” kata Ismael.
Pasukan federal mempunyai peran penting karena mereka adalah pasukan luar yang netral, kata Ismael. Polisi setempat berada di bawah kendali gubernur, dan gubernur atau partainya mungkin memiliki calon dalam pencalonan. Sebaliknya, petugas federal seringkali berasal dari negara bagian lain, katanya.
Negara-negara bagian dengan jumlah kota terbesar yang meminta bantuan polisi federal berada di bagian utara dan timur laut negara tersebut, dimana perselisihan mengenai hak atas tanah sering kali berujung pada pertumpahan darah.
Rio de Janeiro adalah satu-satunya negara bagian di kawasan tenggara yang lebih kaya yang meminta dukungan. Tantangan di Rio adalah mencegah organisasi kriminal paramiliter atau geng yang terkait dengan perdagangan narkoba mengancam kandidat atau mempengaruhi pemilu.
Permintaan setiap kotamadya akan diselidiki dan petugas akan ditugaskan sesuai kebutuhan, kata Ismael.
___
Ikuti Juliana Barbassa di Twitter: (at)jbarbassa