FAA: Hampir tabrakan antara drone dan pesawat sedang meningkat
WASHINGTON – Setelah beberapa dekade mengalami perbaikan yang stabil dalam perjalanan udara, sebuah laporan baru dari Federal Aviation Administration menunjukkan peningkatan jumlah tabrakan antara pesawat komersial dan drone.
Pada bulan ini, hampir semua kasus telah dilaporkan dari New Jersey, Kansas, hingga Hawaii.
Sejak 1 Juli, maskapai penerbangan komersial, pilot swasta, dan pengawas lalu lintas udara telah melaporkan 25 insiden kepada FAA di mana drone kecil terbang sangat dekat dengan pesawat yang lebih besar, menurut laporan tersebut.
Banyak panggilan telepon terjadi saat lepas landas dan mendarat di beberapa bandara tersibuk di Amerika, termasuk Bandara LaGuardia di New York, Bandara Nasional Reagan di Washington, dan Bandara Internasional Dulles di Virginia utara. Meningkatnya angka nyaris celaka menghadirkan ancaman baru terhadap keselamatan penerbangan setelah bertahun-tahun mengalami perbaikan, kata laporan itu.
Dalam satu contoh, pengawas lalu lintas udara di LaGuardia melaporkan bahwa Republic Airlines Penerbangan 6230 “hampir ditabrak” oleh sebuah drone yang terbang di ketinggian 4.000 kaki ketika sebuah pesawat penumpang berusaha mendarat.
Pada tanggal 8 September, tiga maskapai penerbangan regional yang berbeda – Express Jet, Chautauqua dan Pinnacle – melaporkan “panggilan yang sangat dekat” dengan drone dalam hitungan menit satu sama lain saat mereka bersiap untuk mendarat di LaGuardia.
Dalam banyak kasus, drone memiliki berat kurang dari 10 pon, terbuat dari plastik, memiliki kamera, dan diameternya hanya beberapa kaki. Pakar keselamatan memperingatkan bahwa drone bisa tersedot ke dalam mesin jet atau menabrak baling-baling pesawat.
“Potensi terjadinya kerusakan besar pasti ada,” kata Fred Roggero, pensiunan mayor Angkatan Udara yang bertanggung jawab atas investigasi keselamatan penerbangan untuk layanan tersebut dan sekarang menjabat sebagai konsultan bagi perusahaan yang ingin menerbangkan drone secara komersial, kepada The Washington Post.
Berdasarkan peraturan FAA saat ini, drone kecil diizinkan terbang secara legal di bawah jarak 400 kaki dan lima mil dari bandara besar atau wilayah udara terbatas lainnya.
Pada tahun 2012, Kongres memerintahkan FAA untuk mengintegrasikan drone dengan aman ke wilayah udara nasional, namun prosesnya lambat dan diperkirakan memakan waktu beberapa tahun.
The Washington Post melaporkan bahwa sejak tahun 2012, FAA telah berjuang untuk melacak ribuan drone kecil yang dijual di Amerika Serikat selama tiga tahun terakhir. FAA tidak memiliki tenaga untuk mengawasi bandara terkait drone tersebut, dan hanya segelintir drone beserta operatornya yang ditangkap di seluruh negeri, lapor surat kabar tersebut.