Dewan Keamanan PBB akan menerima rancangan rencana sanksi Iran, kata Clinton
WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton mengatakan pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat telah sepakat dengan Tiongkok, Rusia dan negara-negara besar lainnya mengenai proposal sanksi baru yang “kuat” terhadap program nuklir Iran.
Clinton mengatakan kepada komite Senat bahwa lima anggota tetap Dewan Keamanan – Inggris, Tiongkok, Perancis, Rusia dan AS – bersama dengan Jerman akan mengirimkan rancangan resolusi sanksi baru ke dewan penuh pada hari Selasa, mengakhiri negosiasi terbatas yang sulit selama berbulan-bulan. . .
Clinton mengatakan dia menghabiskan waktu Selasa pagi untuk berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov untuk menyelesaikan resolusi tersebut, yang akan diperkenalkan di PBB pada hari berikutnya. Rincian lebih lanjut belum diumumkan, namun sanksi tersebut diperkirakan akan meningkatkan sanksi ekonomi terhadap pejabat dan institusi Iran.
Rusia dan Tiongkok sebelumnya menolak seruan sanksi baru, namun dalam beberapa bulan terakhir mereka yakin bahwa hal itu perlu dilakukan.
Pengumuman tersebut disampaikan hanya sehari setelah Iran, Brazil dan Turki mengatakan mereka telah menyepakati rencana membangun kepercayaan bagi Iran untuk bertukar bahan nuklir yang diyakini banyak orang akan mengakhiri dorongan AS untuk menerapkan sanksi tumpul PBB putaran keempat terhadap Iran.
Clinton mengatakan kesepakatan mengenai resolusi baru oleh negara-negara besar merupakan penolakan terhadap upaya Iran untuk menghindari hukuman.
“Pengumuman ini merupakan tanggapan yang meyakinkan terhadap upaya yang telah dilakukan Teheran dalam beberapa hari terakhir dan juga yang dapat kami berikan,” kata Clinton kepada Komite Hubungan Luar Negeri Senat.
Para pejabat AS dan Eropa bereaksi skeptis terhadap proposal yang ditengahi Brazil-Turki tersebut, dan memperingatkan bahwa proposal tersebut masih mengizinkan Iran untuk terus memperkaya uranium untuk mengembangkan senjata nuklir. Kesepakatan itu dicapai saat Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengunjungi Teheran, yang sedang berjuang melawan sanksi baru.
Clinton menegaskan kembali skeptisisme AS mengenai kesepakatan tersebut, dengan mengatakan “ada sejumlah pertanyaan yang belum terjawab mengenai pengumuman yang dikeluarkan oleh Teheran.”
“Meskipun kami mengakui upaya tulus Turki dan Brasil untuk menemukan solusi terhadap perselisihan Iran dengan komunitas internasional mengenai program nuklirnya, kami terus melobi komunitas internasional atas nama resolusi sanksi yang tegas, yang menurut kami merupakan solusi yang baik. pesan yang jelas tentang apa yang diharapkan dari Iran,” kata Clinton.
Dia tidak mengungkapkan rincian rancangan tersebut, yang akan disampaikan kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB pada pukul 16:00 (2000 GMT) pada hari Selasa, kata diplomat PBB, yang berbicara tanpa menyebut nama sebelum pengumuman resmi.