Pemimpin Hizbullah jarang muncul dalam rapat umum di Beirut
BEIRUT (AFP) – Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah membuat penampilan publik yang jarang terjadi pada hari Jumat di rapat umum di Beirut yang diadakan untuk memperingati Hari Quds (Yerusalem) untuk mendukung rakyat Palestina, kata seorang fotografer AFP.
Ini adalah penampilan publik pertama Nasrallah sejak September lalu, musuh publik nomor satu Israel dan sekutu setia Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang pasukannya telah memerangi pemberontakan sejak 2011.
Nasrallah menghadiri rapat umum di Rweiss, di pinggiran selatan Beirut, dan semua jalan menuju lingkungan tersebut ditutup untuk lalu lintas sementara peserta yang datang dengan berjalan kaki digeledah.
Nasrallah, yang bersembunyi, berbicara dari balik mimbar pelindung ke aula yang dipenuhi pendukung yang mengibarkan bendera kuning Hizbullah untuk merayakan Hari Quds, sebuah acara tahunan yang dirayakan di Iran sejak revolusi Islam di negara itu pada tahun 1979. mendukung Palestina.
Dalam pidatonya, Nasrallah “mengucapkan terima kasih kepada Iran dan Suriah atas segala sesuatu yang mereka lakukan untuk Palestina dan Yerusalem, dan atas segala sesuatu yang mereka berikan kepada gerakan perlawanan (melawan Israel) di Lebanon dan Palestina”.
Iran dan Suriah adalah pendukung utama Hizbullah, yang berperang selama 33 hari dengan Israel di Lebanon pada tahun 2006.
Nasrallah menyerukan diakhirinya Israel, dengan mengatakan bahwa penghapusannya “tidak hanya demi kepentingan Palestina, tetapi seluruh dunia Arab dan Muslim”.
Dia juga mengecam para pendukung gerakan takfiri Muslim radikal – mengacu pada kelompok militan jihad Sunni yang berjuang bersama pemberontak lainnya di Suriah untuk menggulingkan rezim tersebut.
Hizbullah, yang para pejuangnya telah membantu tentara Suriah melawan pemberontak dalam konflik yang telah berlangsung selama 28 bulan, setuju dengan pandangan rezim Suriah bahwa para pejuang jihad mempunyai hubungan dengan al-Qaeda, yang menerima dukungan dari luar negeri.
“Negara-negara yang mendukung mereka, yang mendorong mereka ke medan perang dan menghasut mereka untuk melakukan pembunuhan…bertanggung jawab atas semua bencana dan kehancuran, dan mereka turut membantu Israel dan Amerika Serikat,” katanya.
“Kita harus menyadari semua bahaya ini dan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan krisis ini melalui dialog internal dan menghentikan pertumpahan darah di Suriah, Tunisia, Libya, Mesir, Bahrain, Irak, Pakistan, Afghanistan dan Somalia. ,” tambah Nasrallah.
Kemunculan Nasrallah terjadi kurang dari dua minggu setelah Uni Eropa memasukkan sayap militer Hizbullah sebagai organisasi “teroris”.
Itu juga merupakan penampilan keduanya dalam waktu kurang dari setahun.
September lalu, ia berpidato di depan puluhan ribu pendukungnya yang turun ke jalan di Beirut selatan untuk mengecam sebuah film yang mengejek Islam dan Nabi Muhammad.