Rencana NYC untuk mengizinkan istirahat sholat di kelas prasekolah menimbulkan kekhawatiran gereja-negara
BARU YORK – Pemimpin kelompok yang mengadvokasi pemisahan gereja dan negara mengatakan rencana untuk mengizinkan istirahat sholat maghrib di beberapa taman kanak-kanak yang didanai pemerintah di New York City adalah “meminta tuntutan hukum.”
Kontroversi ini muncul ketika Walikota Bill de Blasio berupaya memperluas inisiatif khasnya untuk menawarkan kelas pra-K sehari penuh untuk setiap anak berusia 4 tahun. Rencana tersebut sebagian bergantung pada partisipasi sekolah-sekolah Yahudi, Kristen dan Muslim.
Mulai September mendatang, kelas pra-K akan diperbolehkan istirahat di tengah hari untuk kegiatan “non-program” seperti sholat.
Selain itu, sekolah akan diminta bekerja enam hari dalam seminggu untuk memenuhi jumlah minimal jam kelas.
Kelompok kebebasan sipil mengatakan istirahat sholat di ruang kelas yang didanai publik dapat melanggar pemisahan konstitusional antara gereja dan negara.