Sedikitnya 3 orang tewas dalam bom mobil yang menargetkan polisi Turki, lapor media pemerintah
Sebuah bom mobil menghantam kendaraan polisi yang membawa petugas yang mengawal tujuh militan Kurdi yang baru saja ditahan di kota Diyarbakir yang mayoritas penduduknya Kurdi pada hari Selasa, menewaskan tiga orang dan melukai 45 lainnya, kata para pejabat.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di lingkungan Baglar di Diyarbakir, namun Anadolu Agency yang dikelola pemerintah mengatakan serangan itu dilakukan oleh Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK, yang dilarang, saat bus lewat.
Kendaraan polisi itu membawa sembilan petugas polisi yang sedang membawa tujuh tersangka militan PKK untuk pemeriksaan kesehatan. Ketiga korban terluka parah dalam serangan itu dan kemudian meninggal di rumah sakit, kata kantor gubernur Diyarbakir dalam sebuah pernyataan.
Belum jelas apakah korban tewas termasuk tersangka PKK atau petugas polisi.
Sebanyak 12 petugas polisi dan 33 warga sipil terluka dalam serangan itu, termasuk orang-orang yang lewat atau duduk di kafe terbuka terdekat, kata pernyataan itu.
Tujuh tersangka PKK yang berada di dalam kendaraan tersebut ditahan karena diduga menyita sebuah pabrik di Diyarbakir, kata kantor gubernur tanpa memberikan rincian.
Pemberontak Kurdi telah menargetkan polisi dan militer sejak bulan Juli, ketika proses perdamaian yang rapuh gagal.
Sebelumnya pada hari Selasa, dua petugas polisi tewas ketika mencoba menjinakkan bom pinggir jalan di provinsi timur Van, kata Anadolu.
Badan ini juga menyalahkan kematian tersebut pada PKK. Ankara dan sekutunya menganggap kelompok itu sebagai organisasi teroris, dan Anadolu mengatakan operasi yang didukung udara sedang dilakukan untuk memburu pemberontak Kurdi di Van.
PKK, yang menginginkan otonomi lebih besar bagi suku Kurdi di Turki, telah melancarkan pemberontakan selama satu dekade terhadap negara Turki dalam konflik yang telah merenggut 40.000 nyawa.
Pemberontak yang terkait dengan PKK melakukan beberapa pemboman terhadap polisi dan tentara Turki, yang pada gilirannya melakukan operasi keamanan yang didukung tank di daerah-daerah yang rawan konflik.