Warga Palestina bentrok dengan tentara Israel yang mencari remaja Tepi Barat yang hilang
YERUSALEM – Tentara Israel bentrok dengan warga Palestina dalam penggerebekan penangkapan pada Kamis pagi, yang merupakan konfrontasi paling kejam dalam pencarian tiga remaja Israel yang hilang yang diyakini telah diculik di Tepi Barat selama seminggu.
Israel menyalahkan kelompok militan Islam Hamas atas penculikan tersebut, tanpa memberikan bukti. Israel sejak itu melancarkan tindakan keras terhadap kelompok Islam militan tersebut, menangkap sejumlah anggotanya saat mereka melakukan pencarian terhadap para pemuda yang hilang.
Hamas memuji penculikan remaja tersebut tetapi tidak mengaku bertanggung jawab.
Ketiganya – Eyal Yifrah (19), Gilad Shaar (16) dan Naftali Fraenkel, seorang remaja berusia 16 tahun dengan kewarganegaraan ganda Israel-Amerika – menghilang pada Kamis malam saat dalam perjalanan pulang dari seminari Yahudi di Tepi Barat.
Tentara mengatakan sekitar 300 warga Palestina turun ke jalan ketika tentara memasuki Jenin sekitar jam 2 pagi. Ada yang menembaki tentara, ada pula yang melemparkan alat peledak atau batu ke arah tentara. Dikatakan tentara membalas dengan tembakan tajam.
Tentara mengatakan 30 warga Palestina ditangkap dalam serangan semalam.
Nadir Irshaid, direktur Rumah Sakit Jenin, mengatakan tujuh orang dirawat karena luka ringan yang menurutnya disebabkan oleh peluru karet dan pemukulan.
Menurut beberapa warga Jenin, yang berbicara tanpa menyebut nama karena takut akan keselamatan mereka, tiga warga Palestina ditangkap akibat kekerasan di Jenin, termasuk dua anggota kelompok militan Jihad Islam.
Sejak operasi untuk melacak para remaja tersebut dimulai seminggu yang lalu, sekitar 280 warga Palestina telah ditangkap, kata militer, termasuk 200 anggota Hamas.
Tentara juga mengatakan bahwa pasukannya menggeledah sekitar 100 lokasi dan menggerebek institusi yang dikatakan digunakan oleh Hamas.
Letnan Kol. Peter Lerner, juru bicara militer, mengatakan Hamas “membayar harga yang mahal atas penculikan itu.”
Israel dan negara-negara Barat menganggap Hamas sebagai kelompok teroris karena sejarah panjang serangan yang menargetkan warga sipil. Hamas telah menculik semua warga Israel.
Tidak ada tanda-tanda kehidupan dari para remaja yang hilang atau uang tebusan atau tuntutan lain dari tersangka penculiknya.
Duta Besar AS Dan Shapiro bertemu dengan keluarga Fraenkel pada hari Kamis dan menyatakan “dukungan kuat” Washington terhadap upaya Israel untuk menemukan remaja tersebut. AS mempunyai “tanggung jawab khusus dalam kasus warga negara Amerika,” kata Shapiro.
Doa dan liputan media 24 jam menyusul hilangnya remaja tersebut.