Mantan eksekutif Petrobras mengatakan bahwa dia memberi tahu CEO tentang permasalahan yang ada, namun hal tersebut bertentangan dengan perusahaan
BRASILIA, Brasil – Presiden Dilma Rousseff pada hari Senin dengan keras membela CEO perusahaan minyak milik negara Brazil meskipun ada klaim bahwa dia telah diberitahu bertahun-tahun yang lalu tentang beberapa penyimpangan yang muncul dalam skema korupsi terbesar di negara itu hingga saat ini.
Rousseff mengatakan Maria das Gracas Foster, perempuan pertama yang menjadi kepala perusahaan minyak global, telah menawarkan diri untuk mengundurkan diri dalam beberapa pekan terakhir. Namun presiden menolak melepaskannya, dengan mengatakan bahwa tuduhan terhadapnya tidak terbukti.
“Saya kenal Gracas. Saya selalu mengenalnya sebagai orang yang serius, sebagai orang yang beretika. Dialah yang membuka semua penyelidikan (internal Petrobras) yang terjadi sekarang,” kata Rousseff saat sarapan pagi kepada wartawan di Brasilia.
Rousseff menambahkan dia akan bertindak hanya jika jaksa federal Brasil menyerahkan bukti kesalahan Foster, saat mereka menyelidiki tuduhan suap, kontrak yang membengkak, dan penyuapan yang berjumlah sekitar $4 miliar.
Mantan kepala operasi hilir Petrobras, Venina Velosa da Fonseca, mengatakan dalam wawancara Minggu malam yang disiarkan di Globo TV bahwa dia bertemu dengan Foster pada tahun 2008 dan memberitahunya tentang kontrak yang meningkat dan pembayaran untuk layanan yang tidak dilakukan. Foster memimpin divisi energi dan gas saat itu sebelum menjadi CEO pada tahun 2012.
Saya pribadi bertemu dengan CEO saat dia menjabat direktur unit gas dan energi. Saat itu kami membahas masalah tersebut. Saya menyerahkan dokumen pengaduan tersebut kepadanya, katanya saat wawancara di Globo TV. “Dia kemudian memiliki akses terhadap penyimpangan ini pada rapat manajemen.”
Petrobras membantah tuduhan sebelumnya bahwa Fonseca mengirim email ke Foster yang secara khusus menyebutkan ketidakwajaran tersebut. Dikatakan bahwa CEO tersebut baru diberitahu secara khusus tentang praktik tersebut bulan lalu – setelah Fonseca sendiri dipecat, diduga karena penyelidikan internal Petrobras menemukan bahwa dia terlibat dalam biaya kontrak yang tinggi.
Foster mengatakan pekan lalu bahwa tuduhan Fonseca mungkin merupakan pembalasan atas pemecatan itu.
Fonseca bekerja sama dengan penyelidik federal dan telah memberikan komputernya kepada jaksa yang menyelidiki tuduhan korupsi tersebut.
Investigasi terhadap skema suap ini berujung pada penangkapan lebih dari 30 eksekutif, termasuk beberapa perusahaan konstruksi dan teknik terkemuka di Brazil dan tiga mantan direktur Petrobras.
Perusahaan konstruksi tersebut dituduh memberikan suap hingga 3 persen dari total nilai sebuah proyek, beberapa di antaranya kemudian diduga dikirim kembali ke kas kampanye berbagai partai politik, termasuk Partai Pekerja pimpinan Rousseff.