Meteorit mungkin tidak membunuh manusia di India, kata NASA
NASA mempertanyakan apakah seorang pria terbunuh oleh meteorit di India pada hari Sabtu, menyusul beberapa laporan bahwa korban meninggal setelah sebuah benda jatuh dari luar angkasa ke Bumi.
Pemerintah Tamil Nadu mengatakan meteorit itu menabrak sebuah perguruan tinggi teknik di Vellore di India selatan, menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya, menurut Waktu India.
Mengutip para saksi, The Times of India melaporkan bahwa ledakan meteorit tersebut meninggalkan kawah sedalam 5 kaki dan lebar 2 kaki. Polisi menemukan batu hitam bertanda seberat 0,39 ons.
Terkait: NASA akan menangani asteroid dengan Kantor Pertahanan Planet baru
“Penilaian awal, berdasarkan foto yang diposting online, tidak konsisten dengan apa pun dari luar angkasa,” jelas NASA dalam pernyataan yang dikirim melalui email ke FoxNews.com. “Meteorit kecil tidak memicu kebakaran atau menyebabkan ledakan ketika menyentuh tanah.”
Badan antariksa menjelaskan bahwa diperlukan meteorit “setidaknya beberapa kilogram” untuk membentuk kawah seukuran yang terlihat dalam foto yang diposting online. “Meskipun rincian lebih lanjut mungkin tersedia dari ilmuwan lokal, kemungkinan besar hal ini tidak berasal dari luar angkasa,” tambahnya.
Pada hari Selasa, para ahli dari Institut Astrofisika India memeriksa kawah tumbukan menggunakan detektor logam untuk memeriksa keberadaan logam di lokasi tersebut dan menggali tanah.
Terkait: Asteroid setinggi 100 kaki akan menghantam Bumi bulan depan
Dalam email ke Waktu New York, Petugas Pertahanan Planet NASA Lindley Johnson menjelaskan bahwa kematian akibat tumbukan meteorit sangat jarang terjadi sehingga tidak pernah ada yang terkonfirmasi dalam sejarah. “Ada laporan mengenai korban luka, namun kejadian tersebut sangat jarang terjadi sebelum peristiwa Chelyabinsk tiga tahun lalu,” katanya, mengacu pada meteor yang memasuki atmosfer bumi dan meledak di Rusia pada tahun 2013.
NASA baru-baru ini membuka kantor baru untuk melacak asteroid dan komet yang terlalu dekat dengan Bumi.
Kantor Koordinasi Pertahanan Planet (PDCO) meresmikan program badan tersebut yang sudah ada untuk mendeteksi dan melacak objek dekat Bumi (NEO). Kantor tersebut berlokasi di Divisi Ilmu Planet NASA, yang berada di Direktorat Misi Sains badan tersebut di Washington.
“NASA menempatkan prioritas tinggi dalam menemukan dan mengkarakterisasi asteroid atau objek lain yang berpotensi berbahaya sedini mungkin agar memiliki cukup waktu untuk melindungi planet asal kita dari dampaknya,” jelas badan tersebut melalui email kepada FoxNews.com. “Selama lima tahun terakhir, badan tersebut telah meningkatkan investasi negara kita pada asteroid sebanyak 10 kali lipat
kegiatan deteksi, karakterisasi dan mitigasi.”
Associated Press berkontribusi pada laporan ini.