Doa pengusir hantu di pabrik garmen di Bangladesh
DHAKA (AFP) – Pemilik sebuah pabrik garmen di Bangladesh dipaksa untuk salat dan membagikan makanan kepada masyarakat miskin pada hari Rabu sebagai upaya untuk mengusir apa yang diyakini para pekerja sebagai hantu di pabrik tersebut, kata polisi.
Sekitar 3.500 pekerja berhenti bekerja di pabrik di Gazipur, utara Dhaka, pada hari Selasa dan menghancurkan perabotan untuk menuntut tindakan untuk menghilangkan hantu tersebut, yang menurut beberapa pekerja telah menyerang mereka di kamar mandi wanita.
“Para pekerja perusuh menolak untuk bertugas dan merusak pabrik setelah manajemen tidak mengambil tindakan untuk mengusir hantu tersebut,” kata Inspektur Polisi Industri Gazipur Showkat Kabir kepada AFP.
Kabir mengatakan para pemilik pabrik mengadakan salat khusus – pembacaan Al-Qur’an dan nyanyian pujian Nabi Muhammad – di pabrik dan juga membagikan makanan kepada orang miskin untuk mengusir “hantu”.
“Semua pekerja, pemilik dan manajer akan ikut salat dan pabrik akan dibuka kembali pada hari Kamis setelah dua hari ditutup karena protes terkait hantu,” katanya.
Seorang ahli medis mengatakan “serangan hantu” bisa menjadi tanda tekanan psikologis setelah serangkaian tragedi mematikan yang melibatkan pekerja garmen selama enam bulan terakhir.
Pada bulan April, 1.129 orang tewas dalam salah satu bencana industri terburuk di dunia setelah kompleks pabrik sembilan lantai bernama Rana Plaza menjebak lebih dari 3.000 pekerja garmen. Banyak anggota tubuh pekerja yang diamputasi untuk menyelamatkan mereka dari lantai pancake.
Ingatan akan kematian banyak rekan mereka di Rana Plaza masih segar,” kata Direktur Institut Epidemiologi, Pengendalian dan Penelitian Penyakit (IEDCR), Mahmudur Rahman, kepada AFP.
Rahman mengatakan apa yang disebut penampakan hantu bisa menjadi “gejala” histeria massal, sebuah penyakit misterius yang menurut lembaga itu juga bisa menjadi penyebab penyakit ratusan potong pakaian dalam beberapa pekan terakhir.
“Ada pekerja yang mungkin berhalusinasi terhadap benda hantu dan seiring dengan tersebarnya berita tersebut, pekerja lain mulai mengira bahwa mereka juga melihat hantu tersebut atau (mengira) ada yang menyerang mereka,” kata Rahman.
Ratusan pekerja jatuh sakit di berbagai pakaian, yang menurut IEDCR dapat dikaitkan dengan “penyakit psikogenik massal” atau “histeria massal” yang mempengaruhi orang-orang yang rentan secara mental dan fisik dari kelompok serupa.
Kabir menambahkan bahwa “penyakit psikogenik massal” tampaknya sangat menular. Begitu satu atau dua pekerja jatuh sakit, pekerja lainnya akan langsung terkena gejala serupa, katanya, seraya menambahkan bahwa cuaca yang sangat panas menambah kerentanan mereka.