FBI: Senjata plastik dari printer 3-D disita di bandara Nevada
RENO, Nev. – Agen pemeriksaan bandara menyita pistol plastik cetakan 3D dari tas jinjing seorang pria di bandara Nevada pekan lalu. Apa yang dikatakan seorang pejabat federal pada hari Rabu adalah penemuan pertama dari jenisnya di AS.
Laporan polisi Bandara Internasional Reno-Tahoe mengatakan senjata putih itu adalah replika yang gagal menembak dan berisi lima peluru kaliber .22.
“Apakah itu replika atau tidak, itu tidak diperbolehkan,” kata juru bicara Badan Keamanan Transportasi Lorie Dankers, seraya mencatat bahwa orang-orang di kabin pesawat mungkin tidak dapat membedakan senjata asli dari replikanya.
Peluru-peluru itu terdeteksi pada pemindai bagasi, menurut laporan polisi yang diperoleh Rabu.
Penumpang tersebut diidentifikasi sebagai Frederick Vandeman, 64, yang mengatakan kepada polisi bahwa dia adalah seorang dokter yang memiliki printer 3-D dan ingin menunjukkan karyanya kepada rekan-rekannya. Dia juga mengatakan dia terbang dengan pistol dari Indiana dan lupa pistol itu ada di sakunya.
Vandeman, dari Fort Wayne, Indiana, menolak berkomentar.
Dia memilih untuk meninggalkan senjata dan amunisinya di bandara Reno dan diizinkan melanjutkan perjalanan, kata Dankers. Dia belum didakwa melakukan kejahatan.
Vandeman bisa didenda hingga $7.500, “tergantung situasinya,” kata Dankers. Proses seperti itu bersifat administratif, bukan publik.
Laporan polisi mengatakan penerbangan American Airlines dini hari pada 4 Agustus menuju Dallas-Fort Worth. Dikatakan FBI telah dihubungi untuk menanyai Vandeman di tujuan akhirnya di Memphis, Tennessee.
Juru bicara FBI di Las Vegas merujuk pertanyaan tersebut ke Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak federal.
Juru bicara ATF yang berbasis di San Francisco Helen Dunkel mengatakan dia belum memiliki informasi langsung mengenai kasus ini.
Dankers mengatakan dia tidak bisa memastikan apakah ada senjata plastik 3-D lainnya yang ditemukan di bandara lain, namun mencatat bahwa penyelidikannya tidak segera menemukan kasus apa pun.
Secara nasional, TSA menyaring lebih dari 2,1 juta penumpang setiap hari.
Dengan menggunakan pencetakan 3-D dan bahan mulai dari plastik hingga produk makanan, desainer telah menciptakan perhiasan, kue keping coklat yang mewah, kacamata hitam, sepatu, dan bahkan tangan anak-anak.
Dankers mengatakan senjata api selalu dilarang dibawa dalam tas tangan bersama dengan amunisi dan suku cadang senjata api. Namun semua barang tersebut boleh dibawa dalam bagasi terdaftar, asalkan traveler melaporkannya ke pihak maskapai saat check-in, ujarnya.