Para ilmuwan mengidentifikasi spesies monyet baru di Kongo
KAMPALA, Uganda – Sebuah tim ilmuwan telah mengidentifikasi spesies monyet baru di Afrika tengah yang dikenal oleh penduduk setempat sebagai lesula, hewan ramping berukuran sedang yang mirip dengan monyet berwajah burung hantu yang sudah dikenal para ilmuwan.
Dalam temuan yang dipublikasikan minggu ini di jurnal ilmiah Plos One, para peneliti mengidentifikasi spesies tersebut sebagai Cercopithecus lomamiensis, yang merupakan hewan endemik di hutan hujan dataran rendah di Kongo tengah. Ini adalah kedua kalinya dalam 28 tahun terakhir spesies monyet yang sebelumnya tidak diketahui teridentifikasi, kata mereka, menggarisbawahi pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati di wilayah Afrika Tengah di mana hutannya terancam oleh pembalakan liar.
Para ilmuwan mulai menyelidikinya pada bulan Juni 2007 ketika para peneliti melihat seekor monyet betina muda dari spesies yang tidak diketahui di rumah seorang kepala sekolah. Monyet baru ini tidak terlalu mirip dengan Cercopithecus hamlyni yang berwajah burung hantu, namun para peneliti mengatakan keduanya berkerabat dekat. Temuan baru membuktikan kedua monyet tersebut merupakan spesies berbeda, meski terlihat mirip dengan pemburu lokal. Sebuah lesula, misalnya, memiliki “gigi seri, geraham kedua atas dan bawah yang jauh lebih besar…” Lesula laki-laki “mengeluarkan suara atau senandung berfrekuensi rendah, menurun, keras” yang dapat dibedakan dari vokalisasi laki-laki lainnya, para ilmuwan melaporkan.
Robert Kityo, seorang profesor zoologi di Universitas Makerere Uganda, mengatakan penemuan ini adalah bukti bahwa hutan luas di Afrika penuh dengan spesies yang belum ditemukan.
“Sesuatu yang disangka melimpah, bisa jadi langka,” kata Kityo, merujuk pada kesimpangsiuran antara lesula dan kerabat dekat sebelumnya. “Dalam arti tertentu, ini adalah penemuan yang bagus.”
Tim peneliti menggambarkan lesula sebagai “semi-terestrial dengan pola makan yang mencakup vegetasi herba terestrial.” Monyet tersebut tampak berwarna-warni dalam foto, dengan surai “rambut panjang berwarna pirang abu-abu” dan “jembatan hidung vertikal berwarna krem”, seperti yang dijelaskan oleh para ilmuwan. Ada tampilan yang agak seperti burung hantu pada monyet itu. Matanya terlihat hampir seperti manusia.
Tim mengatakan nama umum monyet tersebut tidak boleh diubah, karena lesula digunakan di sebagian besar wilayah jelajahnya. Penelitian ini merupakan kolaborasi antara beberapa peneliti dan sekolah di AS dan negara lain. Makalah terakhir mereka diedit oleh Samuel T. Turvey dari Zoological Society of London.