7 Cara Menumbuhkan Startup Anda Seperti Menulis Novel
Pengusaha paling inovatif melihat ke luar pasar mereka dan melampaui pesaing mereka. Mereka tidak bekerja dalam batas-batas tradisional atau membiarkan diri mereka dibatasi oleh preseden. Mereka mencari ide produk, pemasaran, dan penjualan baru di berbagai bidang. Mereka membedakan diri mereka dari kompetisi dan menuai hasil yang adil.
Setiap kali Anda melihat iklan di YouTube atau televisi, pikirkan efektivitasnya dan apakah iklan tersebut dapat diterapkan pada bisnis Anda. Lain kali Anda masuk ke sebuah toko, perhatikan baik-baik cara mereka memberi harga dan menampilkan produk mereka atau cara mereka menuliskan berita utama di brosur mingguan mereka. Setiap kali Anda membaca buku, Anda harus memikirkan ide-ide yang dapat Anda terapkan dalam bisnis Anda.
Dalam setahun terakhir, saya senang membaca tiga novel bagus yang telah membentuk pemikiran saya sebagai seorang wirausaha. Novel-novel tersebut merupakan bagian dari trilogi yang disebut Seri yang Tidak Biasa oleh Eliot Lada.
Seri yang Tidak Biasa berada dalam genre baru yang disebut fiksi startup dan mengikuti sepasang pengusaha yang mendirikan perusahaan teknologi, namun dalam perjalanannya terjebak dalam konspirasi internasional. Kami mempelajari beberapa seluk beluk sebuah startup, mulai dari ide hingga pendanaan awal hingga IPO. Karena penulis pernah menjadi wirausahawan di sebuah perusahaan modal ventura, dan pernah bekerja di serta memulai beberapa perusahaan rintisan, Peper paham apa yang dibicarakannya.
Keberhasilan dari Seri yang Tidak Biasa terkait erat dengan latar belakang dan pengalaman Peper sebagai wirausaha yang membangun bisnis. Saya bertanya kepada Peper apakah ada hal yang bisa dipelajari wirausahawan dari seorang novelis.
Hasilnya mengejutkan kami berdua. Ternyata menulis dan membangun bisnis memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang kita kira. Setelah beberapa kali bolak-balik, kami menyaringnya menjadi tujuh pelajaran berikut.
1. Mulailah dengan prinsip pertama.
Halaman kosong adalah setan dan inspirasi. Ini memaksa Anda untuk menjadi kreatif dan membangun fondasi yang baik. Abaikan nasihat internet tentang perusahaan konstruksi dan buat keputusan berdasarkan perilaku manusia yang sebenarnya.
Membaca tentang menulis tidak menjadikan Anda seorang penulis. Menulis menjadikan Anda seorang penulis. Membaca tentang kewirausahaan tidak menjadikan Anda seorang wirausaha. Membangun bisnis memang bisa.
Terkait: Manfaat Psikologis Menulis: Mengapa Richard Branson dan Warren Buffett Sering Menulis
2. Segalanya bergantung pada manusia.
Kita mungkin memilih sebuah buku karena premis atau sampulnya, tapi kita mengingatnya karena karakternya. Karakter yang merasa dan bertindak seperti orang sungguhan adalah inti dari setiap cerita bagus.
Perusahaan dan institusi sering kali tampak monolitik jika dilihat dari jauh, namun kenyataannya mereka tidak lebih dari kumpulan orang yang berusaha semaksimal mungkin untuk bekerja sama. Orang-orang Anda adalah orang-orang individual, bukan slot pada bagan organisasi atau profil Slack.
Semakin banyak rasa kemanusiaan yang Anda bawa ke dalam manajemen, semakin kuat pula perusahaan Anda.
3. Ketabahan mengalahkan kecerdasan.
Kita semua senang menaklukkan dunia dari kursi berlengan yang aman. Setiap orang memiliki lusinan ide bisnis yang belum terpenuhi dan draf buku yang belum tertulis.
Melakukan adalah satu-satunya cara untuk mempelajari atau mencapai sesuatu. Berhentilah mengeluh tentang pekerjaan Anda. Berhentilah melamun. Berhenti ngeblog (kecuali ngeblog adalah bisnis Anda). Mulailah membuat sesuatu yang bermanfaat yang meningkatkan taraf hidup masyarakat.
4. Tempatkan kepentingan klien Anda di atas kepentingan Anda sendiri.
Novelis dan pendiri sering kali melakukan kesalahan yang sama: kita terlalu peduli dengan apa yang kita buat sehingga kita menganggap orang lain juga harus melakukan hal yang sama. Tidak. Orang memilih apa yang mereka pedulikan karena alasan mereka sendiri. Jangan membicarakan fitur atau poin plot. Sebaliknya, bicarakan masalah yang Anda lihat di dunia ini dan mengapa hal itu penting. Ceritamu tidak penting. Kisah-cerita-Anda memang begitu.
Terkait: 25 Alasan Mengapa Saya Tidak Berinvestasi di Startup Anda
5. Rasa sakit lebih persuasif daripada kesuksesan.
Kemalangan internal dan eksternal adalah inti emosional dari setiap cerita bagus. Mengatasi rintangan yang tampaknya mustahil jauh lebih menarik daripada lari susu. Jangan membual tentang betapa hebatnya Anda. Bagikan ketakutan terdalam dan kesalahan langkah Anda. Semakin Anda merasa takut dan rentan, semakin banyak orang lain yang akan menyukai Anda.
6. Tetap rendah hati.
Penulis dan pengusaha sama-sama cenderung memiliki ego yang besar. Kami pikir kami cukup penting untuk mengatakan sesuatu atau mengubah dunia. Namun cara tercepat untuk membuat dampak nyata adalah mendengarkan, bukan berbicara. Jangan meminum Kool-Aid Anda sendiri atau mencoba menjadi orang terpintar di ruangan itu. Udara yang lebih sedikit panas membuat penglihatan Anda tetap jernih.
7. Nikmati prosesnya.
Jika hal itu sendiri tidak memuaskan, lebih baik mencari sesuatu yang memuaskan!
Terkait: Nikmati Perjalanannya: Cara Menangani Beban Mental Kewirausahaan