Kerry dari Timur Tengah mengatakan Israel dan Palestina bekerja dengan ‘intensitas besar’ untuk perdamaian

Menteri Luar Negeri John Kerry mengatakan pada hari Sabtu bahwa para pemimpin Israel dan Palestina bekerja dengan “intensitas besar” untuk menyelesaikan perbedaan mereka dan mencapai kesepakatan damai, meskipun tampaknya belum ada tenggat waktu dalam upaya yang telah berlangsung selama satu dekade ini.

Kerry melakukan perjalanan ke Israel awal pekan ini dalam upayanya membantu menengahi perjanjian damai yang akan membentuk negara Palestina berdampingan dengan Israel.

“Kami belum sampai di sana, tapi kami mengalami kemajuan,” katanya usai bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk kedua kalinya. “Kami mulai mengatasi rintangan terberat yang belum bisa diatasi.”

Ini merupakan perjalanan kesepuluh Kerry ke Israel sejak ia menjadi Menteri Luar Negeri pada Februari 2013. Dia sekarang kembali ke Yerusalem untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Kerry memediasi fase negosiasi intensif yang bertujuan untuk membuat kedua belah pihak menyepakati kerangka kerja yang memandu perundingan untuk penyelesaian akhir perselisihan yang sulit diselesaikan.

Namun, tampaknya tidak mungkin mencapai kesepakatan mengenai kerangka kerja tersebut dalam perjalanan kali ini.

Kerry menyebutkan adanya komplikasi yang sulit dan ketidakpercayaan yang telah terbangun selama bertahun-tahun. Semua ini, kata Kerry, harus “diselesaikan dan dihilangkan dan sebuah jalan harus ditetapkan sehingga para pihak dapat yakin bahwa mereka mengetahui apa yang sedang terjadi dan bahwa jalan ke depan adalah nyata, bukan ilusi.”

Kepala perunding Palestina, Saeb Erekat, mengatakan setelah perundingan Kerry-Abbas bahwa “kegagalan bukanlah pilihan bagi kami.”

Dia mendesak Israel untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang akan mencegah atau menghalangi perundingan mengenai perjanjian akhir, seperti pemukiman baru Israel atau pembongkaran rumah-rumah warga Palestina.

Menjelang kedatangan Kerry di wilayah tersebut minggu ini, Israel mengatakan akan mengumumkan rencana untuk membangun 1.400 rumah pemukiman Yahudi baru. Namun Israel tidak membuat pengumuman tersebut, setidaknya ketika Kerry berada di sana.

Erekat mengatakan Kerry melakukan segala yang mungkin untuk mencapai solusi yang memenuhi tuntutan Palestina akan sebuah negara di wilayah yang direbut Israel pada tahun 1967.

Kerry akan berangkat ke Yordania pada hari Minggu untuk bertemu dengan Raja Abdullah dan Menteri Luar Negeri Nasser Judah, kemudian ke Arab Saudi untuk bertemu dengan Raja Abdullah untuk memberi penjelasan kepada mereka mengenai perundingan tersebut dan harapannya untuk hari-hari mendatang.

Dia dijadwalkan mengakhiri perjalanannya ke Timur Tengah dengan pertemuan dengan para pemimpin Liga Arab untuk membahas inisiatif mereka untuk mengakhiri konflik Arab-Israel.

Associated Press berkontribusi pada laporan ini.

judi bola