Para pejabat mengatakan Afghanistan melarang reporter New York Times meninggalkan negaranya karena alasan berita
KABUL, Afganistan – Jaksa Agung Afganistan melarang koresponden New York Times meninggalkan negara itu karena berita yang melaporkan bahwa sekelompok pejabat sedang mempertimbangkan pengambilalihan karena kebuntuan mengenai siapa yang memenangkan pemilihan presiden baru-baru ini, kata seorang juru bicara pada Selasa.
Basir Azizi, juru bicara jaksa agung, mengatakan cerita Matthew Rosenberg pada 18 Agustus “melanggar hukum dan kepentingan nasional Afghanistan.” Azizi mengatakan Rosenberg diminta datang ke Kejaksaan Agung pada Rabu bersama kuasa hukumnya.
Kepala Bandara Internasional Kabul membenarkan bahwa Jaksa Agung telah mengirimkan surat yang menyatakan Rosenberg tidak bisa meninggalkan negara itu. “Kami melaksanakan perintah itu,” kata Agh Nawaz Ahaqyar.
Afghanistan mengadakan pemilihan presiden pada 6 April untuk memilih pengganti Hamid Karzai. Pertikaian kedua terjadi pada 14 Juni antara mantan menteri luar negeri, Abdullah Abdullah, dan mantan menteri keuangan, Ashraf Ghani Ahmadzai. Abdullah meraih suara terbanyak pada putaran pertama namun gagal memenuhi ambang batas 50 persen yang diperlukan untuk menang langsung. Hasil awal menunjukkan bahwa Ahmadzai unggul di putaran kedua, namun keduanya mengaku curang. Hasilnya kini sedang diaudit.
Krisis ini telah menguji demokrasi Afghanistan yang rapuh dan mengancam akan memicu kekerasan pada saat negara tersebut sedang berjuang melawan meningkatnya pemberontakan dan krisis ekonomi.
Laporan New York Times mengatakan beberapa pejabat yang memiliki hubungan dengan pasukan keamanan “mengancam untuk merebut kekuasaan.” Dalam artikel kedua tentang keputusan Jaksa Agung, surat kabar tersebut mengatakan bahwa artikel Rosenberg melaporkan bahwa tokoh-tokoh berpengaruh di pemerintahan Afghanistan “membahas pembentukan komite pemerintahan sementara sebagai cara untuk memecahkan kebuntuan yang terjadi setelah mengganggu pemilu nasional.”
Rosenberg, 40, mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia dipanggil ke kantor jaksa agung pada hari Selasa, di mana dia ditanyai tentang cerita tersebut dan diminta untuk mengungkapkan sumbernya. Setelah diinterogasi secara ekstensif, dia mengatakan dia diizinkan pergi setelah setuju untuk kembali keesokan harinya dengan seorang pengacara. Para pejabat tidak menyebutkan larangan perjalanan, katanya.
Joe Kahn, editor internasional New York Times, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa “kantor jaksa agung Afghanistan telah memberi tahu Matthew Rosenberg bahwa dia harus tetap di Afghanistan sementara penyelidikan atas artikelnya sedang berlangsung.”
“Kami sangat ingin bekerja sama dengan pihak berwenang Afghanistan untuk menyelesaikan segala kekhawatiran mengenai artikel tersebut, yang kami rasa adil dan akurat,” kata Kahn.