Holder, pejabat tinggi AS di Paris untuk pembicaraan teror, tidak terlihat pada pawai persatuan
Menteri Luar Negeri John Kerry mengumumkan pada hari Senin bahwa ia akan melakukan perjalanan ke Paris akhir pekan ini di tengah kritik tajam bahwa tidak ada pejabat tinggi AS yang menghadiri pawai anti-terorisme hari Minggu di ibukota Perancis.
Lebih dari 40 pemimpin dunia berbaris bergandengan tangan melalui Paris untuk menggalang persatuan dan kebebasan berekspresi serta menghormati 17 korban yang tewas dalam tiga hari serangan teror. Namun, baik Presiden Obama, Wakil Presiden Biden, maupun Kerry tidak termasuk di antara mereka. Jaksa Agung Eric Holder, yang berada di Paris untuk menghadiri pertemuan mengenai kontraterorisme, juga tidak berpartisipasi.
Para pemimpin tersebut memimpin protes yang diikuti puluhan ribu orang yang berbondong-bondong ke ibu kota setelah tiga pria bersenjata menyerang kantor surat kabar, supermarket halal, dan polisi pekan lalu.
Di antara para pemimpin dunia yang menghadiri acara tersebut, di bawah pengamanan yang sangat ketat, adalah Presiden Perancis Francois Hollande, Perdana Menteri Inggris David Cameron, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Kerry berada di India untuk menghadiri konferensi investasi internasional dan mendorong hubungan dagang dengan negara raksasa Asia Selatan itu menjelang kunjungan Presiden Obama akhir bulan ini. Dia mengumumkan rencananya untuk pergi ke Paris saat konferensi pers di Ahmedabad.
Amerika Serikat diwakili dalam pawai Paris oleh duta besar untuk Perancis, Jane Hartley.
Berbicara dari Paris, Holder mengatakan dalam serangkaian wawancara dengan program berita Minggu pagi di Washington bahwa para penyelidik tidak memiliki “informasi yang dapat dipercaya” pada saat ini untuk menentukan kelompok teroris mana yang bertanggung jawab atas serangan Paris.
Ia juga mengatakan Gedung Putih akan mengadakan pertemuan puncak mengenai terorisme di Washington pada 18 Februari.
Cabang Al Qaeda di Yaman mengatakan pihaknya melakukan serangan di Paris pekan lalu oleh dua bersaudara terhadap sebuah surat kabar yang mengejek Islam dan agama lain, dan pria bersenjata yang disandera di pasar halal terlihat dalam sebuah video baru di mana ia berjanji setia kepada Al Qaeda. kelompok Negara Islam.
Holder mengatakan kedua kelompok teroris tersebut merupakan ancaman bagi Amerika Serikat dan sekutunya.
Seorang pejabat senior pemerintahan mengatakan kepada Fox News pada Minggu malam bahwa persyaratan keamanan bagi presiden dan wakil presiden dapat mengalihkan perhatian dari kejadian seperti ini dan bahwa pemerintah AS terus bekerja di belakang layar dengan Perancis.
Associated Press berkontribusi pada laporan ini.