BERLIN – Seorang pengungsi Irak yang menarik perhatian dunia setelah menangis ketika ia tiba di sebuah pulau Yunani bulan lalu, sambil menggendong putra dan putrinya, kini berada di Berlin untuk memulai hidup baru.
Laith Majid mengatakan pada hari Kamis bahwa dia kewalahan dengan sambutan yang diterima keluarganya di Jerman.
“Orang-orang tahu arti cinta,” katanya saat putrinya Nour (7) dan putranya Taha (9) meniup gelembung sabun di dekatnya.
Majid, yang juga didampingi istri dan dua anak sulungnya, mengatakan mereka kini ingin melanjutkan hidup.
“Kami telah keluar dari kematian dan saya bersyukur kepada Allah atas kehidupan yang kami jalani saat ini,” ujarnya.
Majid, yang awalnya mengatakan bahwa dia adalah orang Suriah, difoto oleh New York Times ketika dia tiba di Kos pada bulan Agustus.