Militer AS mengonfirmasi 8 kematian warga sipil dalam serangan udara tahun 2015
Delapan warga sipil tewas dan tiga lainnya terluka dalam lima serangan udara koalisi pimpinan AS terhadap militan ISIS di Irak dan Suriah tahun lalu, menurut penyelidikan Komando Pusat militer AS.
Investigasi menyimpulkan bahwa serangan tersebut mematuhi hukum konflik bersenjata dan tindakan pencegahan yang tepat telah diambil. Temuan terbaru ini meningkatkan jumlah korban sipil di AS menjadi 14 orang tewas dan lima orang terluka sejak serangan udara dimulai pada tahun 2014.
Kelompok pemantau independen dan aktivis berulang kali mengatakan serangan koalisi dan serangan udara lainnya telah menewaskan ratusan warga sipil. Keluhan tersebut meningkat sejak serangan udara Rusia dimulai di Suriah, dengan para pejabat AS mengatakan apa yang disebut sebagai bom bodoh yang dilakukan Moskow tidak setepat serangan koalisi dan membunuh warga sipil.
“Kami mengambil tindakan pencegahan yang luar biasa untuk mengurangi kemungkinan jatuhnya korban sipil, namun sayangnya dalam perang hal ini akan terjadi,” kata Kolonel Angkatan Darat AS. Steve Warren, juru bicara militer di Irak, mengatakan kepada The Associated Press. “Dalam beberapa saat ketika senjata berada di udara, antara pesawat dan sasaran, sebuah sepeda motor mungkin berhenti atau mobil mungkin berhenti atau seseorang mungkin maju ke depan yang belum pernah terlihat sebelumnya dan kemudian sebuah tragedi terjadi.”
Setidaknya dalam tiga dari lima insiden yang dilaporkan pada hari Jumat, militer mengatakan warga sipil pindah ke zona sasaran setelah pesawat koalisi menembakkan senjatanya.
Menurut laporan:
— Dua warga sipil tewas dalam serangan udara terhadap unit ISIS pada 12 April 2015, dekat Hawija, Irak.
— Tiga warga sipil tewas pada 11 Juni 2015, dekat Soluk, Suriah, dalam serangan terhadap unit ISIS.
— Seorang warga sipil terluka dalam serangan udara terhadap dua kendaraan ISIS pada 19 Juni 2015, dekat Tall al-Adwaniyah, Suriah. Investigasi mengatakan warga sipil pindah ke zona sasaran setelah senjata ditembakkan.
— Dua warga sipil terluka pada 29 Juni 2015, dekat Haditha, Irak, dalam serangan terhadap unit dan kendaraan ISIS. Penyelidikan menyebutkan bahwa “dua detik sebelum tabrakan” sebuah mobil melambat di depan kendaraan IS yang menyalip sepeda motor. Laporan tersebut mengatakan tidak ada cukup bukti untuk menentukan tingkat cedera warga sipil.
— Tiga warga sipil diyakini tewas pada tanggal 4 Juli 2015, dekat Raqqa, Suriah, ketika serangan udara koalisi menargetkan militan ISIS yang bernilai tinggi. Laporan tersebut menyebutkan bahwa sebuah mobil dan sepeda motor bergerak ke zona sasaran setelah senjata ditembakkan.