Kota di India marah kepada polisi setelah ledakan besar menewaskan 90 orang
DELHI BARU – Lusinan penduduk sebuah kota di India tengah meneriakkan slogan-slogan pada hari Minggu untuk memprotes kegagalan polisi menangkap seorang kontraktor yang disalahkan atas ledakan besar di sebuah restoran yang menewaskan 90 orang.
Sebuah tabung gas untuk memasak meledak pada Sabtu pagi, memicu ledakan kedua dari detonator ranjau yang disimpan di sebelah restoran, yang terletak di desa Petlawad di negara bagian Madhya Pradesh.
Pejabat tinggi terpilih di negara bagian itu, Ketua Menteri Shivraj Singh Chouhan, harus menghadapi sekitar 50 pengunjuk rasa yang marah ketika dia mengunjungi lokasi ledakan. Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera hitam dan memaksa Chouhan keluar dari mobilnya dan mendengarkan keluhan mereka terhadap polisi dan pemerintah setempat karena tidak menegakkan peraturan keselamatan.
Petugas polisi Kamlesh Bamaniya mengatakan para pengunjuk rasa juga marah karena polisi Petlawad gagal menangkap Rajendra Kashawa, yang dituduh menyimpan detonator secara ilegal.
Bamaniya mengatakan pada hari Sabtu bahwa Kashawa tewas dalam ledakan tersebut. Namun pada hari Minggu dia mengatakan polisi mendapat informasi bahwa dia sedang buron. Polisi telah mendaftarkan kasus kelalaian kriminal terhadap Kashawa dan sedang mencarinya, kata Bamaniya.
Kashawa diberi izin untuk membeli detonator untuk bisnis penggalian sumurnya, namun secara ilegal menyimpan detonator tersebut di sebuah ruangan di sebelah restoran, kata Bamaniya.
Restoran yang terletak di sebelah terminal bus utama di Petlawad itu dipenuhi orang-orang yang sedang sarapan ketika ledakan terjadi.
Bangunan tempat restoran itu berada dan bangunan di sebelahnya hancur akibat ledakan tersebut.
Tim penyelamat yang bekerja sepanjang hari pada hari Sabtu membebaskan 90 jenazah dari tumpukan puing.
Sebagian besar dari mereka yang tewas dalam ledakan tersebut adalah pekerja miskin yang sedang minum teh di restoran sambil menunggu untuk dipekerjakan oleh kontraktor untuk bekerja di tambang mangan terdekat.
Sekitar 100 orang lainnya terluka dalam ledakan tersebut dan dibawa ke rumah sakit. Setidaknya 20 dari mereka berada dalam kondisi kritis, kata Arun Sharma, pejabat kesehatan negara bagian Madhya Pradesh, pada hari Minggu.
Operator tambang seharusnya mengikuti pedoman penyimpanan detonator dan bahan peledak lainnya secara aman, namun sering kali lalai, dan pemerintah distrik jarang mengambil tindakan terhadap hal tersebut, kata Bamaniya.
Bahan peledak tersebut digunakan oleh para penambang untuk meledakkan atau menggali lubang.
Petlawad berjarak sekitar 900 mil di selatan New Delhi.