Southpaws: Anak perempuan kidal, anak laki-laki tidak kidal—setidaknya pada beberapa hewan
Sugar glider (Petaurus breviceps) berperilaku dan sangat mirip dengan tupai terbang, tetapi merupakan hewan berkantung. (Andrey Giljov, Karina Karenina dan Yegor Malashichev)
Manusia bukanlah satu-satunya makhluk yang lebih suka menggunakan satu tangan dibandingkan tangan lainnya. Kini, sebuah studi baru menemukan bahwa hewan berkantung yang berjalan dengan empat kaki juga memiliki preferensi kaki.
Secara khusus, sugar glider dan opossum betina abu-abu ekor pendek akan lebih cenderung menggunakan kaki depan kirinya untuk melakukan tugas-tugas seperti makan, bersandar, dan mengumpulkan bahan sarang. Sebaliknya, oposisi jantan lebih sering bergerak ke sisi kanan, dan sugar glider jantan terbagi rata.
Hal ini berbanding terbalik dengan pola yang terjadi pada manusia, dimana orang kidal lebih cenderung berjenis kelamin laki-laki.
“Kami telah menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa ketergantungan pada jenis kelamin terjadi pada hewan berkantung dibandingkan dengan mamalia lain,” kata peneliti studi Yegor Malashichev dari St. Louis. Kata Universitas Negeri Petersburg di Rusia. “Jadi mereka menunjukkan cara alternatif untuk mengembangkan ketangkasan.”
Cakar pilihan
Tidak mengherankan jika preferensi kaki muncul pada sugar glider yang tupai (Petaurus breviceps) atau opossum ekor pendek berwarna abu-abu mirip tikus (Monodelphis domestika), hewan asli Amerika Selatan yang sangat berbeda dengan opposum yang terlihat mengais-ngais tong sampah di Amerika Utara. Beberapa tingkat preferensi sampingan, atau lateralisasi, telah ditemukan pada hewan mulai dari ikan hingga primata. (Galeri: Foto hewan berkantung terlucu di dunia)
Lebih lanjut tentang ini…
Beberapa teori berpendapat bahwa sifat kidal akan semakin terlihat ketika hewan tersebut semakin vertikal, kata Malashichev kepada LiveScience. Priate yang harus memegang dahan sambil meraih buah dengan tangan yang lain mungkin lebih cenderung mengembangkan preferensi tangan dibandingkan pria yang kebanyakan berlari dengan empat kaki. Hewan berkantung merupakan ujian yang bagus untuk teori ini, kata Malashichev, karena beberapa spesies berjalan dengan empat kaki, seperti sugar glider dan opossum ekor pendek abu-abu, sementara spesies lain, seperti kanguru dan walabi, menghabiskan lebih banyak waktu dengan dua kaki.
Malaschichev dan rekan-rekannya sebelumnya mempelajari walabi Bennett (Makropus. R. rufogriseus) dan menemukan bahwa makhluk kecil mirip kanguru menunjukkan preferensi tangan yang kuat.
Tangan berkantung
Kini para ilmuwan beralih ke hewan berkantung berkaki empat. Mereka merekam opossum dan sugar glider di kebun binatang dan mencatat preferensi kaki hewan tersebut saat mereka mencari makan serangga dan makanan tak hidup. Mereka juga mengamati kaki mana yang lebih disukai hewan untuk bersandar ketika berdiri dalam posisi berkaki tiga, dan kaki mana yang paling sering mereka gunakan saat mengumpulkan bahan sarang.
Hasilnya menunjukkan preferensi tangan yang lebih lemah dibandingkan walabi tegak, sehingga mendukung teori bahwa postur tubuh mendorong penggunaan tangan. Namun hewan berkantung masih menunjukkan tren. Misalnya, saat memakan makanan tak hidup, delapan opossum jelas berkaki kiri, delapan berkaki kanan, dan 10 berkaki kanan. biseksual. Untuk tugas yang sama, 11 sugar glider lebih memilih kaki kiri, lima kaki kanan, dan tujuh. (Hewan-hewan tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam preferensi tangan di berbagai tugas.)
Para peneliti menemukan bahwa perbedaan-perbedaan ini bergantung pada jenis kelamin, dimana betina umumnya lebih menyukai sisi kiri tubuh mereka dan jantan lebih menyukai sisi kanan tubuh mereka, terutama di antara opossum. Sugar glider menunjukkan pola serupa, meski lebih lemah.
Pada mamalia lain, jantan lebih cenderung condong ke kiri, dan kebanyakan orang tidak kidalsebuah pola yang sepenuhnya terbalik pada hewan berkantung, kata Malashichev. Alasannya mungkin ada hubungannya dengan struktur otak. Hewan berkantung memiliki jembatan yang disebut corpus callosum yang menghubungkan sisi kiri dan kanan otaknya. Corpus callosum bertanggung jawab untuk komunikasi antara dua belahan otak, sehingga penting untuk koordinasi motorik. Marsupial tidak memiliki struktur ini (mereka memiliki koneksi antar belahan otak), sehingga evolusi penggunaan tangan mereka mungkin berbeda.
Para peneliti sekarang mendapat dana dari National Geographic Society untuk mempelajari sifat kidal pada hewan berkantung liar. Mereka juga tertarik untuk melihat spesies yang seringkali vertikal namun terbalik, seperti kelelawar.
“Bagaimana ketangkasan diwujudkan dalam hal itu?” tanya Malaschichev. “Pekerjaan di masa depan harus memberikan jawaban yang lengkap.”
Hak Cipta 2013 Ilmu HidupSebuah perusahaan TechMediaNetwork. Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang.