Terpidana teroris di antara narapidana melarikan diri setelah kerusuhan mematikan di penjara Indonesia
MEDAN, Indonesia – Pasukan keamanan pada hari Jumat mendapatkan kembali kendali atas sebuah penjara yang penuh sesak di Indonesia bagian barat di mana para narapidana melakukan pembakaran dan memulai kerusuhan mematikan yang menyebabkan lima orang tewas dan ratusan narapidana, termasuk terpidana teroris, pada umumnya, kata para pejabat.
Sekitar 500 polisi dan 300 tentara dikerahkan di sekitar penjara Tanjung Gusta di Medan, ibu kota Sumatera Utara, tempat kerusuhan terjadi pada Kamis malam saat petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api.
“Situasi sepenuhnya terkendali setelah tentara berhasil memasuki penjara tanpa perlawanan,” kata Akbar Hadi, juru bicara direktorat penjara.
Ratusan polisi lainnya memblokir jalan yang menghubungkan Medan dengan provinsi Aceh, Jambi dan Sumatera Barat ketika mereka mencari sekitar 240 tahanan yang melarikan diri setelah kerusuhan di fasilitas di kota terbesar ketiga di negara tersebut.
Dua pegawai penjara terjebak dan tewas di sebuah gedung perkantoran yang dibakar oleh narapidana saat kerusuhan, tampaknya disebabkan oleh pemadaman listrik yang mematikan pompa air, menyebabkan narapidana tanpa air sejak Kamis pagi.
Seorang karyawan lainnya terluka, kata Hadi.
Fasilitas tersebut menampung hampir 2.600 narapidana sementara kapasitas normalnya adalah 1.054 orang, kata Hadi.
Juru bicara kepolisian provinsi kol. Heru Prakoso mengatakan, ada 14 terpidana teroris di antara para tahanan dan sembilan melarikan diri, tetapi lima berhasil ditangkap.
Dia mengatakan awalnya diperkirakan ada 22 terpidana teroris, namun delapan di antaranya baru saja dipindahkan ke Aceh.
Di Jakarta, Menteri Keamanan Senior Djoko Suyanto mengatakan sejauh ini 64 tahanan yang melarikan diri telah ditangkap.
Merupakan rumah bagi lebih dari 2 juta orang, Medan adalah kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya.
Para saksi mata mengatakan suara tembakan terdengar dari dalam penjara pada Kamis malam, dan tayangan televisi menunjukkan pasukan keamanan membawa kantong mayat berwarna putih ke dalam ambulans dari penjara yang terbakar. Api tersebut menimbulkan kobaran api berwarna oranye beberapa meter ke udara dan asap hitam besar mengepul di atas penjara.
Wakil Menteri Kehakiman Denny Indrayana mengimbau mereka yang melarikan diri agar menyerahkan diri ke polisi.
Tindakan hukum akan diambil untuk mengejar mereka, dan tindakan tegas akan diterapkan kepada mereka yang menolak menyerahkan diri, kata Indrayana.