Pasukan AS kembali ke Pakistan untuk pertama kalinya sejak mereka diperintahkan berangkat untuk memperbaiki longsoran salju
Pasukan AS telah kembali ke Pakistan dalam apa yang diyakini sebagai misi kehadiran pertama yang diminta sejak militer AS diperintahkan meninggalkan Pakistan tahun lalu di tengah memburuknya hubungan kedua negara.
Sebuah tim yang terdiri dari delapan ahli pencarian dan penyelamatan militer AS telah dikirim dari Afghanistan untuk membantu upaya memulihkan 138 tentara Pakistan yang sebagian besar terjebak di bawah longsoran salju di Kashmir utara.
Seorang pejabat militer AS di Kabul, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya karena status hubungan AS dengan Pakistan yang sulit saat ini, mengatakan kepada Fox News bahwa unit tersebut belum ditugaskan oleh militer Pakistan.
“Tentara Pakistan masih mengkaji kebutuhannya, namun mereka ada di sana dan siap membantu,” kata pejabat itu melalui email.
AS adalah salah satu negara pertama yang menawarkan bantuan ke Pakistan setelah longsoran salju pada hari Sabtu mengubur sebuah pangkalan kecil terpencil di bawah salju setinggi 80 kaki. Bencana terjadi di ketinggian 22.000 kaki. di Gletser Siachen di Pegunungan Hindu Kush di ujung utara negara itu.
Sekitar 112 tentara Pakistan dan 26 warga sipil terjebak di bawah es. Sejauh ini, belum ada seorang pun yang berhasil diselamatkan hidup-hidup dan tidak ada jenazah yang ditemukan karena upaya penyelamatan terhambat oleh cuaca buruk.
Pada bulan November, pemerintah Islamabad memerintahkan AS untuk menarik pasukannya dari pangkalan udara Shamsi tempat mereka mendukung program pesawat tak berawak rahasia Badan Intelijen Pusat (CIA) di tengah perselisihan mengenai operasi CIA.
Amerika Serikat mempertahankan kehadiran Departemen Pertahanannya di kedutaan pada saat itu, kata pejabat militer AS.
“Jumlahnya sekitar beberapa ratus orang,” pejabat itu menambahkan.
Dapat dipahami bahwa banyak tentara AS bertindak dalam kapasitas resmi atau diplomatis dan tidak diminta kehadirannya oleh Pakistan.
Pihak berwenang Pakistan, khususnya agen mata-mata ISI, sangat enggan meminta bantuan Amerika dalam tumpahan Siachen. Seorang pejabat militer Pakistan, yang meminta tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berkomentar secara terbuka mengenai hubungan AS-Pakistan, mengatakan kepada Fox News bahwa Pakistan merasa militer AS dikhianati saat terakhir kali meminta bantuan kemanusiaan.
Pada tahun 2010, pasukan AS dari Afghanistan terlibat dalam misi bantuan selama berbulan-bulan saat terjadi banjir besar, namun pejabat tersebut mengatakan bahwa CIA menggunakan kesempatan tersebut untuk mengirim agen yang menyamar dan mendapatkan akses ke bagian negara yang biasanya tidak diperbolehkan atau diberikan akses kepada mereka. . bukan. .