Guru pemanasan global Al Gore menjadi munafik kaya dengan penjualan Current TV ke Qatar, Inc.
Seberapa besar kebencian Al Gore terhadap kaum konservatif yang kalah dalam pemilu presiden? Cukup bahwa dia tidak akan menjual Current TV-nya yang jarang ditonton kepada Glenn Beck yang konservatif, tetapi dia akan menjualnya ke corong anti-Amerika, Al Jazeera, untuk setengah miliar dolar.
Menurut Jurnal Wall Street“The Blaze dari Glenn Beck melakukan pendekatan kepada Current tahun lalu untuk membeli saluran tersebut, namun mereka diberitahu bahwa ‘warisan dari siapa jaringan tersebut nantinya penting bagi kami dan kami sensitif terhadap jaringan yang tidak sejalan dengan sudut pandang kami. .’ , menurut seseorang yang mengetahui negosiasi tersebut.” Jadi Gore, yang dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2007 setelah memproduksi film dokumenter perubahan iklim “An Inconvenient Truth,” menganggap kaum konservatif itu buruk, namun Al Jazeera adalah orang-orang seperti itu.
Al Jazeera, yang dikenal sebagai jaringan Arab Street, juga dikenal mengambil posisi anti-Amerika, anti-Israel, dan pro-teror. Seperti Wall Street Journal menunjukkansaluran ini “menjadi terkenal di AS sekitar satu dekade lalu ketika media berbahasa Arabnya menayangkan video Usama bin Laden setelah serangan 11 September.”
Jaringan ini berbasis di Qatar, negara penghasil minyak, dan didanai oleh negara.
Pada tahun 2008merayakan jaringan hari ulang tahun seorang teroris yang dibebaskan yang menembak dan membunuh seorang warga Israel dan kemudian memukuli hingga mati seorang gadis Israel berusia 4 tahun.
Lebih lanjut tentang ini…
Pada tahun 2006, pembawa acara talk show Al Jazeera (dan mantan jurnalis CNN Internasional) Riz Kahn tidak menyebut Hamas atau Hizbullah sebagai “organisasi teroris” selama wawancara. “Saya bukan orang yang suka menghakimi,” kata Kahn.
Jaringan tersebut juga tidak menyebut orang-orang Arab melakukan kejahatan. Pada tahun 2011, bahkan Washington Post yang liberal kolumnis Jonathan Capehart mengkritik jaringan tersebut karena mengabaikan serangan di Mesir terhadap reporter CBS News Lara Logan.
Tapi kelompok kiri menyukai Al Jazeera. Jaringan ini menjadi terkenal karena meliput Arab Spring dan juga Menteri Luar Negeri Hillary Clinton “berita nyata” kembali pada tahun 2011.
Penjualan tersebut memberi Al Jazeera akses ke pasar AS yang potensial dan besar. Menurut The New York Times Brian Stelter“Distributor kabel dan satelit AS sebagian besar menolak menayangkan Al Jazeera berbahasa Inggris sejak didirikan pada tahun 2006.” Berdasarkan kesepakatan tersebut, jaringan tersebut akan meluncurkan saluran baru untuk pasar AS. “Al Jazeera mengatakan pihaknya berencana membuat saluran di New York. Untuk sementara diberi judul Al Jazeera America, sekitar 60 persen programnya akan diproduksi di Amerika Serikat, sedangkan 40 persen sisanya akan berasal dari Al Jazeera berbahasa Inggris,” tulis Stelter.
Masuknya Al Jazeera ke pasar AS masih mengalami kesulitan. Setelah penjualan itu diumumkanTime Warner Cable menghentikan salurannya. Pembelian tersebut merupakan bagian dari a tren yang lebih besar dari media asing tidak hanya meliput Amerika Serikat, namun juga menggunakan media anti-Amerika atau yang disponsori negara untuk mempengaruhi orang Amerika.