Perundingan nuklir Iran gagal secara tak terduga, namun pejabat tinggi Rusia mengatakan kedua belah pihak hampir mencapai kesepakatan
LAUSANNE, Swiss – Iran dan enam negara besar dunia menghentikan perundingan nuklir lebih cepat dari jadwal pada hari Jumat untuk mengizinkan anggota delegasi Iran menghadiri pemakaman ibu presiden mereka, ketika seorang pejabat senior Rusia menyatakan kedua pihak hampir mencapai kesepakatan.
Perunding senior Rusia, Sergey Ryabkov mengatakan kepada The Associated Press bahwa meski masih ada perselisihan, para perunding diperkirakan akan “menyelesaikan pekerjaan utama mereka” pada putaran saat ini dan bahkan sebelum perundingan dilanjutkan minggu depan.
Negosiasi untuk sementara telah diperpanjang hingga hari Sabtu. Namun delegasi Iran memutuskan untuk pulang pada Jumat malam untuk mengizinkan para perunding, termasuk Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif dan Hossein Fereydoon, saudara laki-laki Presiden Iran Hassan Rouhani, untuk menghadiri pemakaman ibu Rouhani secara langsung.
Komentar Ryabkov serupa dengan komentar para pejabat lain yang sebelumnya mengatakan kepada AP bahwa Amerika Serikat dan Iran sedang menyusun elemen-elemen perjanjian yang akan mengikat Teheran untuk mengurangi 40 persen jumlah mesin yang dapat digunakan untuk membuat bom nuklir Sebagai imbalannya, Iran akan segera mendapatkan keringanan dari beberapa sanksi ekonomi yang melumpuhkan dan pencabutan sebagian embargo PBB terhadap senjata konvensional.
Kesepakatan mengenai rincian program pengayaan uranium Iran dapat menandai sebuah terobosan bagi kesepakatan yang lebih besar yang bertujuan membatasi aktivitas nuklir Republik Islam.
Para pihak pada akhirnya ingin mencapai kesepakatan penuh pada akhir Juni. Di Brussels, Presiden Perancis Francois Hollande, Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Kanselir Jerman Angela Merkel membahas keadaan negosiasi pada hari Jumat dengan diplomat utama Uni Eropa, Federica Mogherini.
Ryabkov mengatakan sebelumnya bahwa para menteri luar negeri dari ketiga negara tersebut sedang mempertimbangkan untuk bergabung dalam perundingan di Lausanne, namun keputusan Iran untuk meninggalkan negara tersebut pada hari Jumat membuat opsi tersebut tidak dipertimbangkan.
Sebaliknya, konsultan-konsultan Barat pindah ke tempat lain. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Marie Harf mengatakan Menteri Luar Negeri John Kerry – yang telah melakukan sebagian besar perundingan secara langsung dengan Zarif – akan bertemu dengan menteri luar negeri Perancis, Inggris dan Jerman di suatu tempat di Eropa pada hari Sabtu sebelum perundingan penuh baru minggu depan. Kantor berita Iran ISNA mengatakan pembicaraan akan dilanjutkan pada hari Rabu. Para diplomat mengatakan lokasinya kemungkinan besar berada di suatu tempat di Swiss.
Iran sedang melakukan perundingan di Swiss dengan Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Inggris, Perancis dan Jerman, dengan batas waktu akhir Maret untuk mencapai kesepakatan sementara bagi Iran untuk mengurangi program nuklirnya dengan imbalan pelonggaran sanksi ekonomi. Iran menegaskan pihaknya tidak mencoba membuat bom nuklir, namun Barat skeptis.
Perundingan ini didasarkan pada kesepakatan yang dicapai pada akhir tahun 2013 yang mengikat Teheran untuk melakukan pembatasan sementara sementara perundingan saat ini terus berlanjut. Sebuah laporan rahasia dari Badan Energi Atom Internasional yang dirilis pada hari Jumat dan dibagikan kepada AP mengatakan Iran memenuhi kewajiban ini.