Ketua NATO dan Putin sepakat untuk segera bertemu
BRUSSELS – Para pejabat tinggi NATO berencana bertemu dengan Presiden terpilih Rusia Vladimir Putin untuk membahas hubungan yang memburuk karena rencana aliansi tersebut untuk mengerahkan perisai rudal.
Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen dan Putin sepakat dalam percakapan telepon tentang perlunya hubungan yang baik dan stabil, kata aliansi itu pada Kamis.
“Itu adalah diskusi yang konstruktif,” kata juru bicara NATO Oana Lungescu. “Keduanya (peserta) menegaskan tekadnya untuk melanjutkan kerja sama dan bertemu secara bilateral dalam waktu yang tidak lama lagi.”
Aliansi militer Barat mengatakan program pertahanan rudal yang direncanakan ditujukan terhadap potensi ancaman dari negara-negara yang memiliki, atau sedang dalam proses memperoleh, teknologi rudal. Namun para analis yakin perisai itu dimaksudkan untuk melindungi Eropa dari rudal jarak menengah Iran.
Namun, Rusia menolak program tersebut karena khawatir program tersebut pada akhirnya akan menjadi cukup kuat untuk mencegat rudal-rudal Rusia, sehingga melemahkan penangkal nuklirnya.
Belum jelas apakah pertemuan tersebut akan dilakukan sebelum KTT NATO di Chicago pada bulan Mei. Presiden Rusia biasanya menghadiri pertemuan para kepala negara NATO, namun perselisihan yang belum terselesaikan mengenai pertahanan rudal telah membuat hal itu diragukan.
Terlepas dari perbedaan-perbedaan ini, kedua belah pihak telah bekerja sama secara erat di Afghanistan, di mana Rusia menyediakan salah satu rute transit utama untuk pasokan bagi pasukan koalisi di negara yang tidak memiliki daratan tersebut dan melatih para pejabat anti-narkotika Afghanistan. Pentingnya jalur darat dari Eropa telah meningkat secara signifikan sejak Pakistan mencegah sebagian pasokan NATO melintasi wilayahnya setelah serangan udara aliansi tersebut menewaskan 24 tentara perbatasan Pakistan pada bulan November.
Angkatan laut kedua negara juga telah bekerja sama untuk menekan pembajakan di sepanjang garis pantai Somalia, dan terdapat peningkatan kerja sama di bidang lain seperti mencegah serangan teroris.
Pernyataan NATO mengatakan Fogh Rasmussen menelepon Putin pada Kamis pagi untuk mengucapkan selamat atas kembalinya dia menjabat dan mengatakan dia berharap “melanjutkan keterlibatan dan dialog yang konstruktif.”
Fogh Rasmussen menekankan “komitmen NATO, dan komitmen pribadinya, untuk bekerja sama dengan presiden terpilih guna membangun kemitraan strategis sejati antara NATO dan Rusia, sebagaimana disepakati pada KTT Lisbon pada tahun 2010,” katanya.
Sekjen NATO menyatakan harapannya bahwa kerjasama di bidang pertahanan rudal dapat dimajukan, dan kerjasama tersebut akan menguntungkan kedua belah pihak.