Roche semakin percaya diri mengalahkan Alzheimer setelah data Biogen
LONDON – Produsen obat Swiss, Roche, telah “memperbarui keyakinan” bahwa obat yang menargetkan plak yang berpotensi merusak otak dapat melawan penyakit Alzheimer, setelah menjanjikan hasil dengan produk dari pesaingnya.
Kepala farmasi Daniel O’Day mengatakan pada hari Rabu bahwa Roche akan meninjau kembali prospek dua obat eksperimental Alzheimer, yang keduanya mengalami kemunduran pada tahun 2014, setelah data terbaru mengenai obat Biogen.
Kelompok bioteknologi Amerika menjadi berita utama bulan lalu dengan hasil uji klinis yang lebih baik dari perkiraan untuk obat eksperimental Alzheimer, aducanumab.
Percobaan kecil menunjukkan bahwa pengobatan tersebut secara signifikan memperlambat penurunan kognitif pada pasien dengan gejala ringan, sebuah kabar baik yang jarang terjadi di bidang yang dipenuhi dengan kegagalan besar seperti Pfizer dan Eli Lilly.
Aducanumab mirip dengan produk eksperimental Roche gantenerumab dalam hal memblokir beta-amiloid, protein yang membentuk plak otak beracun yang secara teoritis merupakan penyebab penyakit perampokan memori.
Namun, keberhasilan awal Biogen kontras dengan hasil yang mengecewakan dari studi Tahap III tahap akhir dengan gantenerumab dan kemunduran terpisah dengan obat crenezumab Tahap II Roche.
Perusahaan yang berbasis di Basel selalu bersikeras bahwa mereka tidak menyerah terhadap penyakit Alzheimer, dan O’Day mengatakan kepada wartawan setelah menyajikan angka penjualan triwulanan bahwa Roche sedang mengevaluasi penelitian sebelumnya tentang gantenerumab dan crenezumab secara rinci berdasarkan data Biogen.
“Kami belum berada pada tahap dimana kami telah mengambil keputusan akhir mengenai kedua program tersebut, namun kami terdorong karena data yang disajikan dari Biogen menunjukkan kesesuaian antara tingkat dosis, antara penghilangan plak dan antara efek klinis,” ujarnya.
Roche, yang mengatakan dalam presentasi hasil bahwa pihaknya telah “memperbarui keyakinan” terhadap hipotesis beta-amiloid, berharap dapat memberikan informasi terkini mengenai penelitian Alzheimer pada akhir tahun ini.
Analis Tim Anderson di broker Bernstein mengatakan komentar terbaru menunjukkan crenezumab akan dikembangkan ke studi Tahap III tahap akhir.
Demensia, dimana Alzheimer adalah bentuk paling umum, mempengaruhi hampir 50 juta orang di seluruh dunia, total 135 juta pada tahun 2050, menurut kelompok kampanye nirlaba Alzheimer’s Disease International.
Berbeda dengan penyakit jantung dan kanker, yang telah mengalami kemajuan besar dalam pengembangan obat-obatan, masih belum ada pengobatan yang dapat memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer. Obat-obatan yang ada saat ini tidak lebih dari sekedar meringankan beberapa gejala.