Sekilas tentang rancangan perjanjian migran UE-Turki

BRUSSELS – Rancangan terbaru perjanjian antara Uni Eropa dan Turki menyatakan kedua belah pihak akan berjanji pada pertemuan puncak pada hari Jumat “untuk mengakhiri migrasi tidak teratur dari Turki ke UE.”
Rancangan pernyataan yang dilihat oleh The Associated Press hampir pasti akan lebih banyak berubah, untuk mengakomodasi keberatan nasional dan kekhawatiran Turki terhadap rencana tersebut, yang akan menyebabkan puluhan ribu orang kembali ke Turki. Namun, berikut adalah poin-poin utama yang akan dibahas pada awal pertemuan puncak dua hari di Brussels pada hari Kamis:
– Semua “migran gelap baru” yang menyeberang dari Turki ke Yunani akan dipulangkan. Artinya, orang-orang yang datang setelah perjanjian ini dimeteraikan tidak mengajukan permohonan suaka atau permohonannya dianggap tidak dapat diterima. UE akan membayar biaya transportasi. Para migran yang sudah berada di Yunani akan dipindahkan dari pulau-pulau Yunani ke pusat-pusat penerimaan di daratan.
– Untuk setiap warga Suriah yang kembali ke Turki, warga Suriah lainnya akan dimukimkan kembali di Turki di Eropa. Berdasarkan bagian sukarela dari rencana ini, total 72.000 warga Suriah akan dibawa ke Eropa. Tidak ada ketentuan mengenai kewarganegaraan lain.
— Turki akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah pembukaan rute migrasi laut atau darat baru ke Eropa dari wilayahnya.
– Sebagai salah satu pemanis yang ditawarkan kepada Turki untuk menerima kembali para migran, proses pelonggaran aturan visa di Eropa bagi warga negara Turki akan dipercepat, dengan tujuan pencabutan persyaratan pada akhir Juni. Turki akan segera berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah untuk memenuhi seluruh 72 tolok ukur agar hal ini bisa terwujud.
– UE juga akan mempercepat pencairan dana sebesar 3 miliar euro ($3,3 miliar) untuk membantu pengungsi Suriah di Turki. Jika dana tersebut dibelanjakan dengan tepat, UE siap menyediakan hingga 3 miliar euro lagi, yang juga akan digunakan untuk pengungsi Suriah.
– UE dan Turki akan “secepat mungkin mempersiapkan keputusan pembukaan babak baru” dalam perundingan keanggotaan Ankara di UE. Negara-negara yang ingin bergabung dengan UE harus menyelesaikan negosiasi dalam 35 bidang atau bab kebijakan. Turki telah menyelesaikan satu babak dalam satu dekade perundingan. Salah satu masalah terbesarnya adalah Turki tidak mengakui Siprus sebagai anggota UE, dan Siprus mengancam akan memveto perjanjian ini kecuali Turki mengakuinya.
– UE akan berkomitmen untuk bekerja sama dengan Turki dalam “upaya bersama untuk meningkatkan kondisi kemanusiaan di Suriah,” tempat asal sebagian besar pengungsi. Hal ini merupakan respons terhadap permintaan berulang kali dari Turki atas dukungan UE dalam membangun wilayah aman di Suriah.