Ketidaknyamanan di Lembah Luar Biasa bisa dimulai sejak masa bayi

Sesuatu yang “luar biasa” tampak familier, tetapi sekaligus asing, yang sering kali menimbulkan perasaan takut atau jijik. Misalnya, kita cenderung merasa takut dengan robot dan animatronik yang hidup dan jatuh ke dalam “lembah luar biasa”, yaitu jurang pemisah antara manusia seutuhnya dan yang tidak sepenuhnya manusia. Penelitian baru menunjukkan bahwa respons semacam ini mungkin dimulai sejak masa bayi.
Para ilmuwan di Jepang mempelajari bagaimana 57 bayi menanggapi gambar wajah. Bayi-bayi tersebut diperlihatkan foto-foto asli—baik foto ibu anak tersebut atau orang asing—dan gambar-gambar yang diubah secara alami yang menggabungkan wajah ibu dan wajah orang asing atau wajah dua orang asing.
Dalam penelitian sebelumnya, para peneliti telah menunjukkan bahwa bayi cenderung menatap gambar ibu dan orang asing dalam jangka waktu yang sama, namun ukuran respons saraf mereka menunjukkan bahwa mereka memproses kedua wajah tersebut secara berbeda.
“Bayi menyukai keakraban dan kebaruan pada suatu objek,” kata Yoshi-Taka Matsuda dari Riken Brain Science Institute di Tokyo dalam sebuah pernyataan. “Kami bertanya-tanya bagaimana preferensi mereka bisa berubah ketika mereka menemukan objek yang antara familiar dan baru.”
Dengan menggunakan sistem pelacakan mata, para peneliti menemukan bahwa bayi-bayi tersebut melihat lebih lama pada foto ibu mereka dibandingkan wajah hibrida “ibu tiri”. Efek ini diperkuat seiring bertambahnya usia bayi, kata tim tersebut. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam preferensi bayi antara foto asli dan foto orang asing yang diubah.
Matsuda mengatakan, kemungkinan bayi-bayi tersebut merasa tidak tertarik untuk pergi ke a tidak menyenangkan Gambaran “ibu tiri”, karena wajahnya tidak sepenuhnya baru, seperti wajah orang asing, dan tidak membangkitkan kasih sayang yang diasosiasikan dengan wajah seorang ibu.
“Namun, sebagian besar orang dewasa juga melaporkan ketidaknyamanan yang terkait dengan perubahan wajah dari ibunya, jadi kami menafsirkan bahwa bayi mungkin akan mengalami reaksi yang sama,” jelas Matsuda.
Dalam penelitian mereka yang dipublikasikan di jurnal Biology Letters, para peneliti mengatakan temuan mereka menunjukkan adanya perbedaan jenis lembah luar biasa antara wajah ibu dan wajah orang asing pada bayi, dan fenomena ini muncul selama perkembangan. Tim berencana mengulangi eksperimen dengan wajah ayah.
Ikuti LiveScience di Twitter @ilmu hidup. Kami juga aktif Facebook & Google+.
Hak Cipta 2012 Ilmu HidupSebuah perusahaan TechMediaNetwork. Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh dipublikasikan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang.