AS mencapai kesepakatan tentatif agar Arab Saudi mengakui Israel: lapor
Amerika Serikat dan Arab Saudi pada prinsipnya telah mencapai kesepakatan mengenai kesepakatan yang akan memastikan negara tersebut secara resmi mengakui Israel, menurut sebuah laporan baru.
Kesepakatan itu, pertama kali dilaporkan oleh Jurnal Wall Streetakan melihat pengakuan tersebut sebagai imbalan atas konsesi kepada Palestina, bantuan AS dalam membangun program nuklir sipil di Arab Saudi, dan dengan jaminan keamanan AS. Para pejabat AS dilaporkan mengatakan kepada Journal bahwa pemerintahan Biden ingin Arab Saudi meyakinkan mereka bahwa mereka akan menjaga jarak ekonomi dan militer dari Tiongkok.
Pembicaraan tersebut dilaporkan dimulai dengan sungguh-sungguh setelah Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional, bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah pada akhir Juli.
Departemen Luar Negeri tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Fox News Digital. Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga tidak segera memberikan tanggapan.
NETANYAHU MENAWARKAN NEGOSIASI REFORMASI PERADILAN SAMPAI NOVEMBER, MASALAH ‘PANGGILAN PERDAMAIAN DAN SALING MENGHORMATI’
AS dan Arab Saudi pada prinsipnya telah mencapai kesepakatan yang akan memastikan negara tersebut secara resmi mengakui Israel. (Pengadilan Kerajaan Arab Saudi / Handout / Anadolu Agency via Getty Images)
Berbicara kepada wartawan pada hari Rabu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby menjawab pertanyaan tentang apakah telah ada pembicaraan antara Arab Saudi dan Israel. Kirby mengatakan dia tidak memiliki informasi mengenai hal ini, namun mengatakan pemerintah akan mendukungnya.
“Saya tidak tahu. Itu benar-benar pertanyaan yang perlu diajukan kepada Israel atau Saudi. Kami tentu saja mendorong proses menuju normalisasi,” kata Kirby. “Kami tentu saja mendorong dialog bilateral antara kedua negara. Tapi sungguh, sejauh mana ada atau tidak, percakapan semacam itu benar-benar menjadi bahan pembicaraan mereka.”
Biden ‘Secara Historis’ Melaju ke Sekutu Timur Tengah ke dalam pelukan musuh terbesar Amerika, kata para ahli
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu belum bertemu dengan Presiden Biden sejak pemilu terakhir Israel, namun juru bicara Dewan Keamanan Nasional mengatakan pertemuan akan dilakukan akhir tahun ini. (SEBASTIAN SCHEINER/POOL/AFP melalui Getty Images)
Kirby juga mencatat bahwa Presiden Biden memiliki rencana untuk bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada suatu waktu “pada musim gugur… di suatu tempat di Amerika Serikat,” dengan rincian yang masih harus diselesaikan. Kedua pemimpin tersebut belum pernah bertemu langsung sejak Netanyahu memulai masa jabatannya saat ini.
Kesepakatan antara ketiga negara akan terjadi setelah beberapa tahun yang sulit bagi hubungan antara pemerintahan Presiden Biden dan Arab Saudi. Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyebut rezim tersebut “bersekutu dengan Rusia” pada akhir tahun 2022 setelah rezim tersebut memutuskan untuk mengurangi produksi minyak meskipun ada permintaan dari AS untuk tidak melakukannya.
Biden juga bersumpah untuk menjadikan Saudi sebagai “paria” karena catatan hak asasi manusia mereka, tetapi dia kemudian berkunjung ke kerajaan tersebut pada pertengahan tahun 2022.

Diskusi mengenai kesepakatan tersebut dimulai dengan sungguh-sungguh setelah Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah pada akhir Juli. Diskusi tersebut kini dilaporkan telah mencapai rincian kesepakatan akhir. (Drew Angerer/Getty Images)
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
Para pejabat AS dilaporkan berharap untuk menyelesaikan kesepakatan Saudi dalam waktu sembilan hingga 12 bulan. Negosiasi untuk perjanjian tersebut terjadi setelah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump merundingkan Perjanjian Abraham, yang menyaksikan sejumlah negara Arab meresmikan hubungan dengan Israel.