Pasukan Suriah meledakkan lokasi dugaan serangan kimia: LSM
BEIRUT (AFP) – Pasukan Suriah mengebom daerah pemberontak di dekat Damaskus pada hari Kamis, termasuk daerah di mana pihak oposisi yang diduga loyalis melancarkan serangan senjata kimia sehari sebelumnya, kata sebuah kelompok pemantau.
Serangan udara dan penembakan tersebut tampaknya merupakan bagian dari serangan militer secara keseluruhan untuk mengusir pemberontak dari titik-titik strategis di sekitar ibu kota, kata para aktivis.
“Pesawat melakukan beberapa serangan terhadap Khan al-Sheikh dan Zamalka pagi ini, melukai beberapa orang” dan mengakibatkan bentrokan hebat, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Dikatakan daerah lain di sekitar ibu kota juga menjadi sasaran pemboman udara, termasuk Moadamiyet al-Sham, Daraya dan Irbin.
“Zamalka dan Moadamiyet al-Sham juga mendapat serangan besar-besaran,” tambahnya.
Zamalka, sebelah timur Damaskus dan Moadamiyet al-Sham di barat daya, telah lama berada di luar kendali tentara dan termasuk di antara sasaran serangan kimia yang diduga dilakukan oleh tentara pada hari Rabu.
Kelompok oposisi utama Suriah mengklaim sebanyak 1.300 orang tewas dalam serangan itu. Pemerintah dengan tegas membantah penggunaan senjata kimia, sementara anggota Dewan Keamanan PBB sedang mencari “kejelasan” atas tuduhan tersebut.
Sementara itu, Abu Jihad, seorang aktivis di timur Damaskus, mengatakan kepada AFP melalui Internet bahwa peningkatan dramatis penembakan sejak Rabu terkait dengan upaya tentara untuk merebut kembali wilayah pemberontak di dekat ibu kota.
“Mereka (tentara) menyerbu daerah Ghouta (pinggiran kota) pada hari Rabu,” kata Abu Jihad.
“Mereka menerobos Irbin, Harasta, Jubar, Zamalka dan Ain Terma,” kata aktivis tersebut, sambil menyebutkan daerah-daerah di mana serangan kimia juga diduga terjadi pada hari Rabu.
“Jelas mereka belum mengambil kendali karena mereka tidak bisa mengambil kendali dalam semalam, namun mereka memiliki kendali atas beberapa titik strategis,” kata Abu Jihad, seraya menambahkan bahwa pemberontak sedang melakukan serangan balik.
Pemberontak mengubah beberapa kota dan desa penting di kawasan Ghouta Timur dan di wilayah barat daya Damaskus menjadi benteng pertahanan lebih dari setahun yang lalu dan sejak itu menentang upaya militer untuk mengusir mereka.
Lebih dari 100.000 orang tewas dalam perang Suriah, kata PBB.