Pelaut AS ditangkap karena dicurigai mengemudi dalam keadaan mabuk di Jepang
TOKYO – Seorang pelaut Amerika ditangkap hari Minggu karena dicurigai mengemudi dalam keadaan mabuk yang menyebabkan kecelakaan di pulau Okinawa, Jepang selatan, dimana kemarahan masyarakat memuncak atas kejahatan yang dilakukan personel militer Amerika.
Petugas Kecil Kelas 2 Aimee Mejia, 21, yang ditugaskan di pangkalan Kadena di Okinawa, ditangkap setelah dia mengemudi ke arah yang salah di jalan raya dan menabrak dua kendaraan pada Sabtu malam, kata juru bicara polisi Takashi Shirado. Dia tidak terluka, namun dua orang di mobil lain terluka, satu di lengan dan satu lagi di dada, katanya.
Militer AS tidak segera menanggapi email yang meminta komentar.
Menteri Luar Negeri Fumio Kishida berbicara dengan Duta Besar AS Caroline Kennedy mengenai penangkapan tersebut, dan Kishida meminta AS berbuat lebih banyak untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Kennedy menyampaikan penyesalannya kepada keluarga korban luka, kata kementerian itu. Kedutaan Besar AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Personel militer AS diberlakukan jam malam tengah malam dan minuman keras di luar pangkalan dilarang di Okinawa akhir bulan ini setelah seorang warga Amerika, mantan Marinir yang bekerja di pangkalan militer AS, ditangkap setelah memimpin polisi untuk ‘menggiring jenazah seorang wanita. Dia ditahan karena dicurigai meninggalkan jenazahnya, sementara polisi menyelidikinya.
Okinawa adalah rumah bagi lebih dari separuh dari sekitar 50.000 tentara AS yang berbasis di Jepang. Protes sering terjadi di pulau itu, di mana penduduknya merasa mereka dipaksa dengan beban yang tidak adil untuk menampung pasukan AS berdasarkan perjanjian keamanan bilateral.
Dugaan pembunuhan terhadap wanita tersebut merupakan isu kritis yang muncul pada kunjungan Presiden Barack Obama baru-baru ini ke Jepang. Obama menyampaikan belasungkawa dan berjanji bahwa AS akan bekerja sama sepenuhnya agar pria tersebut diadili berdasarkan hukum Jepang.
Jepang dan AS telah bekerja sama untuk memindahkan stasiun udara Korps Marinir AS dari lingkungan padat penduduk di Okinawa tengah ke bagian lain pulau tersebut, namun proyek tersebut berulang kali tertunda. Para pengunjuk rasa menuntut agar fasilitas tersebut dipindahkan dari Okinawa.
Pada bulan Maret, seorang pelaut ditangkap atas tuduhan memperkosa seorang wanita Jepang. Pemerkosaan seorang siswi pada tahun 1995 di mana tiga prajurit AS dinyatakan bersalah memicu kemarahan luas. Meskipun kejahatan seksual merupakan hal yang sangat sensitif, masyarakat di Okinawa mengatakan bahwa kecelakaan mobil juga merupakan masalah karena terkadang pengemudi melarikan diri kembali ke markas dalam keadaan tabrak lari, sehingga membuat penuntutan menjadi sulit.